BERTUAHPOS.COM, LIMAPULUH KOTA – Akhirnya korban akibat terseret derasnya arus Batang Maek Minggu (7/02/2016), saat memancing di pinggir Batang Maek bersama teman-temannya, Rabu (10/02/2016) sekitar Pukul 11.45 Wib ditemukan.
Korban bernama Padri (16), warga Jorong Koto Lamo, Nagari Gunuang Malintang, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota, Propinsi Sumatera Barat, saat ditemukan oleh salah seorang warga Koto Masjid bernama Anton, dalam kondisi tidak bernyawa.
Bahkan Anton, hanya melihat dua kaki Padri mengapung di Batang Maek, sedangkan bagian kepalanya tertimbun pasir. Saat melihat dua kaki mengapung di dalam Batang Maek, Anton lansung menyampaikan kepada BPBD Limapuluh Kota, Tim Sarnas, SAR Kota Padang, SAR Kabupaten Agam, SAR Kota Pekanbaru, Propinsi Riau serta warga Nagari Gunuang Malintang yang sedang melakukan pencarian sejak Minggu.
Saat diangkat jenazah Padri masih utuh, hanya saja sedikit membengkak. Maklum, sudah hampir 3 hari hilang terseret derasnya air Batang Maek. “Memang kita sudah berhasil menemukan jenzah Padri. Kita temukan bersama-sama warga sekitar 1,5 kilometer dari tempat kejadian,” jelas Camat Pangkalan Andri Yasmen, Rabu (10/02/2016).
Â
Tim SAR bersama dengan ratusan masyarakat Gunuang Malintang, melakukan evakuasi terhadap jasad Padri dari dalam sungai Batang Maek. Setelah berhasil, jenzah Padri, dibawa kepuskesmas Gunuang Malintang untuk dilakukan otopsi.
Â
“Kita evakuasi, kemudian dibawah lansung kepuskesmas. Kemudian setelah di otopsi, jenazah kita serahkan kepada pihak keluarga untuk kemudian dimakamkan,” sebut Camat sembari menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu mencari dan mengevakuasi korban.
Tokoh masyarakat Pangkalan Sudirman Oncu, juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak, baik BPBD, Tim Sarnas, SAR Kota Padang, Kabupaten Agam dan Kota Pekanbaru, Riau, serta ratusan masyarakat Gunuang Malintang yang telah ikut melakukan pencarian sejak Minggu.
“Kami masyarakat Pangkalan mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah ikut mencari dan melakukan evakuasi terhadap korban,” pintanya.
Â
Seperti diketahui, Padri diduga melompat masuk dalam Batang Maek, ketika rekan-rekannya asik memancing ikan. Naasnya, saat remaja itu melompat dalam batang Maek, air lansung naik akibat hujan deras di hulu.Kontan saja, Padri tak kuasa melawan derasnya arus, meski dirinya pandai berenang. Kemudian tidak berselang lama, dari kejadian, tiba-tiba air Batang Maek meluap hingga menenggelamkan dua nagari di pangkalan dan memutus jalur transportasi Sumbar-Riau selama 36 jam. (khatik)