BERTUAHPOS.COM(BPC) SIAK – Keberadaan pemeluk agama Baha’i di Siak diketahui pada akhir tahun 2015. Pada saat itu, satu keluarga pengikut agama yang memahami Bahaullah sebagai pembawa risalah dari Tuhan itu mendatangi kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Siak.
Sehingga saat ini telah tercatat sebanyak 6 kecamatan di kabupaten siak yang menganut aliran kepercayaan tercatat pada database disdukcapil siak,”di akhir tahun 2015 ini ada tercatat sebanyak 6 kecamatan yang telah menganut aliran kepercayaan seperti baha’i untuk menguruskan pembuatan KTP,â€ujar Nila Kusuma selaku Kabag Databse disdukcapil kepada bertuahpos diruang kerjannya (10/2/2016).
Beberapa kecamatan yang terdata diantaranya, sungai apit, minas, tualang, dayun, kandis, lubuk dalam. Ia juga menambahkan dari ke enam kecamatan tersebut yang paling banyak menganut aliran baha’i kecamatan Sungai Apit,â€yang paling banyak ada di sungai apit,â€tambahnya.
Pasalnya, warga yang menganut agama aliran dan kepercayaan tersebut terdapat pada wilayah pedalaman, seperti desa Penyengat kecamatan Sungai api sebanyak 93 orang yang mengikuti aliran dan kepercayaan. Baru-baru ini di bulan januari 2016 satu orang dari koto gasip mengurus KTP dengan mengisikan Baha’i dikolom agamanya.
Sehingga keberadaan penganut agama Baha’i di Siak pun sudah ada di dalam KTP dengan menulis Baha’i dikolom agamanya. Namun untuk pemeluk agama baha’i yang belum lama masuk dikabupaten siak ini jumlahnya belum terdeteksi secara keseluruhan. Dimana diketahui untuk di Indonesia sudah ada 7 agama yang telah diakui, sehingga pihak disdukcapil telah melayani dalam pembuatan KTP dan administrasi lainnya.
Dikutip dari berbagai sumber, agama baha’i adalah agama monoteistik yang menekankan pada kesatuan spiritual bagi seluruh umat manusia. Kebanyakan penganut Bahá’à hidup di Asia Menurut beberapa perkiraan, masyarakat Bahá’à yang terbesar di dunia adalah India, dengan 2,2 juta orang Bahá’Ã, kemudian Iran, dengan 350.000, dan Amerika Serikat, dengan 150.000. Selain negara-negara itu, jumlah penganut sangat berbeda-beda. Pada saat ini, belum ada negara yang mayoritasnya beragama Bahá’Ã.(ely)