BERTUAHPOS.COM (BPC)– Akibat cuaca ekstrem yang melanda Pulau Sumatera, sebagian wilayah Provinsi Riau kini dilanda banjir. Ribuan masyarakat  terpaksa mengungsi akibat rumah yang terendam banjir. Saat ini bantuan beras dan makanan telah disalurkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau kepada daerah yang terkena musibah seperti Kabupaten Kampar.
Korban musibah banjir yang berada ditenda saat ini tidak hanya membutuhkan bantuan logistic melainkan juga obat-obatan. Mengingat dengan keadaan cuaca dan lingkungan banjir membuat lebih rentan terhadap penyakit.
Seperti yang dilansir dari Dokita.co berikut beberapa penyakit yang bisa mewabah pada saat banjir serta cara pencegahannya:
1.Penyakit Diare
Biasanya saat banjir melanda, sumber-sumber air bersih untuk minum seperti sumur akan ikut tercemar. Apabila terjadi pengungsian, fasilitas dan sarana serta air bersih yang serba terbatas, berpotensi menimbulkan penyakit diare disertai penularan cepat.
Cara agar terhindar dari penyakit diare, mesti biasakan cuci tangan dengan sabun setiap akan makan dan minum serta sehabis buang hajat. Membiasakan merebus air minum hingga mendidih setiap hari, lalu jaga kebersihan lingkungan, hindari tumpukan sampah di sekitar tempat tinggal.
2. Penyakit Demam Berdarah
Jumlah nyamuk aedes aegepty si pembawa penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) biasanya meningkat saat terjadinya musibah banjir. Hal ini dikarenakan saat musim hujan banyak sampah seperti kaleng bekas, ban bekas serta tempat-tempat tertentu jadi lokasi kembang biaknya nyamuk tersebut. Maka resiko terjadinya penularan juga semakin meningkat.
Untuk itu jangan lupa mengubur kaleng-kaleng bekas, atau kuras tempat penampungan air secara teratur dan tutup tempat penyimpanan air dengan rapat. Segera ke dokter bila ada yang sakit dengan gejala panas tinggi yang tidak jelas sebabnya yang disertai adanya tanda-tanda perdarahan dan bintik-bintik merah.
3. Penyakit Leptospirosis
Penyakit leptospirosis disebabkan oleh bakteri yang disebut leptospira. Penyakit ini termasuk salah satu penyakit zoonosis karena ditularkan melalui hewan. Di Indonesia hewan penular terutama adalah tikus melalui kotoran dan air kencingnya. Saat terjadi banjir, tikus-tikus yang tinggal di liang-liang tanah akan ikut keluar menyelamatkan diri.
Tikus tersebut akan berkeliaran di sekitar manusia, di mana kotoran dan air kencingnya akan bercampur dengan air banjir. Apabila ada orang yang memiliki luka kemudian terendam air banjir yang sudah tercampur dengan kencing tikus yang mengandung bakteri lepstopira, maka orang tersebut dapat terinfeksi dan akan jatuh sakit.
Untuk menghindari timbulnya penyakit leptospirosis lakukan langkah-langkah antisipasi yaitu, hindari adanya tikus yang berkeliaran disekitar kita dengan selalu menjaga kebersihan, hindari bermain air saat terjadi banjir, terutama bila ada luka. Gunakan pelindung, misalnya sepatu, bila terpaksa harus ke daerah banjir, segera ke dokter bila sakit dengan gejala panas tiba-tiba, sakit kepala dan menggigil.
4. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Penyebab ISPA dapat berupa bakteri, virus dan berbagai mikroba lainnya. Gejala utamanya dapat berupa batuk dan demam. Kalau berat dapat disertai sesak napas, nyeri dada dan lain-lain.
Penanganannya seperti istirahat, Pengobatan sesuai gejala, Meningkatkan daya tahan tubuh, dan Mencegah penularan pada orang sekitar, misalnya menutup mulut ketika batuk, tidak meludah sembarangan.
5. Penyakit kulit
Penyakit kulit dapat berupa infeksi, alergi atau bentuk lain. Pada musim hujan dan banjir, masalah utamanya adalah kebersihan yang tidak terjaga baik. Seperti juga pada ISPA, faktor berkumpulnya banyak orang juga berperan dalam penularan infeksi kulit, misalnya di tempat pengungsian korban banjir.
6. Penyakit saluran cerna
Penyakit saluran cerna lain, misalnya demam tifoid, dapat terjadi karena faktor kebersihan makanan.
7. Perburukan penyakit kronik yang sudah diderita
Gangguan ini bisa terjadi karena penurunan daya tahan tubuh akibat musim hujan berkepanjangan, apalagi bila banjir sampai berhari-hari. (Sumber: dokita.co)