BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Hujan lebat yang mengguyur sejak akhir pekan lalu, telah menyebabkan sebagian wilayah di Riau dan Sumatera Barat (Sumbar) terkena musibah banjir. Ada banyak warga yang terpaksa mengungsi di posko atau dirumah sanak famili sebab rumah mereka tak bisa dihuni akibat air tak kunjung surut.
Badan Usaha Logistik (Bulog) Divre Riau dan Kepulauan Riau (Kepri) telah mengalokasikan beras bantuan bagi daerah yang terkena musibah. “Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tiap tahun kita sediakan jika sewaktu-waktu ada musibah,” kata Hendra Gunafi, Humas Bulog Riau Kepri, Selasa (09/02/2016).
Kepada kru bertuahpos.com, Hendra sampaikan alokasi CBP untuk Provinsi Riau sebanyak 200 ton, sedangkan untuk 12 kabupaten/kota mendapat jatah masing-masing 100 ton. Jadi ada alokasi sebanyak 1400 ton untuk masing-masing daerah tiap tahun. “Kalau yang dibutuhkan lebih banyak, kita siap alokasikan lebih. Sesuai dengan permintaan kepala daerah,” sebutnya.
Hingga saat ini kata Hendra belum ada kepala daerah baik Pemerintah Provinsi Riau atau bupati menyampaikan permohonan penyaluran beras. “Sampai saat ini, belum ada kepala daerah meminta kita salurkan bantuan,” katanya.
Namun disampaikan Hendra, jika pemerintah daerah meminta agar bulog segera mengeluarkan CBP, maka pihaknya akan sebarkan. “Kita selalu siaga, kapan dibutuhkan kita siap,” sebutnya.
Mengenai gudang yang dimiliki bulog, kata Hendra tidak ada yang terkena dampak banjir. “Sampai hari ini, belum ada informasi gudang kita terendam banjir. Lagi pula lokasi gudang memang berada di dataran yang tinggi,” sebutnya.
Sedangkan untuk stok beras Riau dan Kepri saat ini masih ada 25 ribu ton. “Jadi kalau ditanya ketahanan beras masih bisa sampai enam bulan kedepan. Kita tidak akan kekurangan beras,” sebutnya.
Sedangkan untuk penyaluran raskin, pihaknya masih belum mendistribusikan. Hal ini dikarenakan masih ada beberapa Pemerintah Daerah (Pemda) yang belum menyerahkan Surat Perintah Alokasi (SPA) raskin tahun 2016 kepada Bulog Riau dan Kepri. “Tetapi prediksi dalam waktu dekat akan kita salurkan segera,” sebutnya.
Untuk meredam gejolak harga Bulog sudah melaksanakan Operasi Pasar (OP) sejak Januari lalu dengan harga Rp 8.300 per/kg. Sehingga diharapkan para Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTSPM) tidak perlu membeli beras komersial di pasaran, yang dapat berdampak pada gejolak harga. (Riki)