BERTUAHPOS.COM, LIMAPULUH KOTA – Â Akibat banjir luapan Batang Maek, Batang samo, Batang Kasok, dan Batang Manggilang di Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota, Propinsi Sumatera Barat, Jalan Negara penghubung Sumatera Barat dengan Propinsi Riau lumpuh total sejak Sabtu (7/02/2016) sekitar Pukul 16.00 Wib.
Sepanjang 8 Kilometer Jalan Negara di Kecamatan Panggkalan terendam air setinggi 2-3 meter. Kondisi itu membuat kendaraan roda dua dan empat tidak bisa lewat, bahkan banyak di antara kanderaan terjebak banjir akibat mesin mati.
Hinggi kini sudah hampir 16 jam, kenderaan dari dua arah (Sumbar-Riau) menunggu air surut. Namun, hujan terus turun di daerah Kapur sembilan dan Pangkalan sendiri, sehingga diperkirakan luapan 4 batang sungai yang melintas di Kecamatan Pangkalan masih tampak besar.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Limapuluh Kota Nasriyanto menyebut sedikitnya ada sekitar 1000 rumah terendam di 12 Jorong di Nagari Gunuang Malintang dan Pangkalan. Sementera jorong yang paling parah terkena banjir adalah Pasa Usang, Banjarana, Sopang, Tigo Balai, dan Lubuak Nago.
“Paling parah banjir menghantam nagari Gunuang Malintang dan Pangkalan. Sebanyak 12 Jorong di dua nagari itu terendam, dan masyarakat diungsikan,” jelas Kepala BPBD Limapuluh Kota Nasrianto.
Camat Pangkalan Andri Yasmen mengatakan akibat bencana tersebut beberapa fasilitas umum, seperti masjid, Kantor Polsek Pangkalan, Kantor Kacabjari Pangkalan, sekolah, kantor Pos, dan puskesmas juga ikut terendam banjir.
“Sebanyak 5.000 orang warga di 12 Jorong di dua nagari diungsikan. Selain lokasi pengungsian, warga juga dapat menempati rumah saudara mereka yang tidak kena banjir,” jelas Camat.
Disampaikan Camat, kondisi air masih sangat tinggi sementara hujan masih terus turun. BIla hujan masih terus turun, banjir diperkirakan belum akan surut. “Hujan masih turun, jadi banjir belum akan surut,” sebutnya. (khatik)