BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Kecelakaan kerja di Pekanbaru kembali terjadi. Kali ini dialami oleh Asmawati, warga RT 03 RW 03 Kelurahan Limbungan, Kecamatan Rumbai Pesisir.
Asmawati ini sendiri telah mengalami kebutaan akibat kecelakaan kerja yang terjadi di PT. Asia Forestama Raya (AFR). Pabrik yang bergerak di bidang kayu lapis tersebut enggan bertanggungjawab atas nasib yang diterima oleh Asmawati.
Berdasarkan penuturan dari Asmawati, kejadian kecelakaan kerja tersebut telah terjadi pada tahun 2013 lalu. Ia menceritakan, pada saat kejadian tersebut, dirinya sedang melakukan pengeleman papan.
“Pada saat pengelemenan tersebut, saya terkena percikan cairan kimia karna tidak menggunakan kaca mata atau menggunakan pengaman lainnya, sekarang saya harus mengalami kebutaan,” katanya kepada wartawan, Selasa (2/2/2016).
Selanjutnya, pasca kecelakaan kerja yang dialaminya, Asmawati tidak bisa bekerja lagi untuk menopang kehidupan keluarga. Padahal, Asmawati ini sendiri telah cukup lama bekerja di PT Asia Forestama Raya tersebut. Dirinya sendiri sudah bekerja sejak tahun 1986.
Selain itu, sang suami sendiri sudah melakukan koordinasi dengan pihak perusahaan tapi tidak pernah ditanggapi.”Sudah pernah kita bicarakan dengan perusahaan tapi tidak ditanggapi, bahkan lima belas hari yang lalu kami sudah menemui Disnaker tapi sampai sekarang juga tak ada respon,” jelasnya.
Aswati yang didampingi oleh sang suami menjelaskan bahwa pada tahun 2013 dirinya sempat melakukan operasi di Rumah Sakit Ibnu Sina, namun pasca operasi yang dilakukan, ternyata dirinya tidak ada perubahan malahan makin parah.
“Karena keterbatasan biaya sayapun tidak bisa melanjutkan pengobatan. Perusahaan tidak ada bantuan sama sekali, bahkan untuk biaya berobat kami menggunakan biaya sendiri, dan sekarang kami tak punya biaya lagi,” sambungnya lagi.
Dengan datangnya Komisi III DRPD Pekanbaru ke rumah Asmawati tersebut berserta pihak kelurahan Limbungan, Asmawati berharap agar bisa dicarikan solusi dan jalan keluar atas permasalahan yang dihadapinya,
“Kalau bisa mereka yang datang ini bisa menjembati saya dengan pihak perusahaan. Kami juga berharap kepada bapak-bapak bisa memperjuangkan nasib kami. Saya juga meminta kepada perusahaan, tolonglah beri kami bantuan untuk meringankan biaya pengobatan kami,” pintanya. (iqbal)