BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Belakangan ini dunia sedang dihebohkan dengan adanya Virus Zika. Virus ini sendiri bisa menjadi virus yang cukup berbahaya khususnya bagi wanita yang sedang hamil. Sebagaimana diketahui, virus ini tengah menyerang beberapa negara di Amerika Latin dan Karibia.
Untuk diketahui, infeksi virus Zika yang disebarkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Virus ini sendiri dapat menyebabkan janin lahir tanpa bentuk kepala dan otak yang lengkap. Penyebarannya virus ini sendiri serupa dengan penyebaran virus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Hal itu sendiri dibenarkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Kesehatan Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru Gustiyanti, Selasa (2/2/2016). Meskipun saat ini sedang heboh pemberitaan tersebut, namun untuk saat ini di Pekanbaru belum ditemukan adanya virus tersebut.
“Sampai untuk saat ini memang kita masih belum ada laporan dan menemukan adanya virus zika di Pekanbaru dan mudah-mudahan tidak ada yang kena,” kata Gustiyanti.
Ia menambahkan, antisipasi Zika ini sama dengan penanganan DBD. Namun, yang harus diwaspadai untuk saat ini adalah para ibu-ibu yang sedang mengandung. Karena sangat berpengaruh kepada janinnya.
“Yang harus dilakukan sama dengan antisipasi untuk menanggulangi DBD. Yang perlu diwaspadai itu adalah para ibu hamil karena pengaruh ke janin,” katanya lagi.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Andra Sjafril sebelumnya juga mengatakan hal yang sama. Ia mengatakan, untuk mengenali gejala virus tersebut hampir sama dengan gejala DBD. Diantaranta panas tinggi tak menentu.
Selain itu, dia menyebutkan wabah virus Zika bisa menular melalui nyamuk aides aegypti. “Orang yang terjangkit virus Zika akan merasakan gejala seperti sakit kepala, ruam di wajah, leher, lengan atas. Mungkin juga menyebar ke telapak tangan dan kaki, demam dan nyeri punggung. Seperti gejala Chikungunya dan DBD,” katanya.
Selain itu, Andra menyebutkan jika virus ini menyerang pada ibu hamil, maka dipastikan janin yang dikandungnya akan cacat, dan dapat merusak jaringan otak si bayi. Hal ini tentunya akan sangat berdampak buruk bagi keturunan.
“Kami selaku Dinas Kesehatan Provinsi Riau hanya mengingatkan kembali. Sebab WHO telah mengumumkan untuk selalu waspada terdapa virus ini,” ujar Andra. (Iqbal)