BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Wakil Ketua Komite IV DPD RI A Budiono menjelaskan bahwa Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) perlu ada perimbangan dalam hal akses pembiayaan UMKM Riau melalu skema kredit usaha rakyat.
“Sejauh ini, yang kami lihat hampir semua UMKM masalahnya hampir sama. Yakni sulitnya bagi UMKM kita untuk mendapatkan akses permodalan dan pembiayaan,” katanya.
Hal itu dia sampaikan pada saat pertemuan Pemerintah Provinsi Riau dengan Komite IV DPD RI di Ruang Melati lanta III Kantor Gubernur Riau. Selasa (02/02/2016).
Dia mengakui bahwa selama ini yang banyak menjadi perhatian publik adalah persoalan pembiayaan dan permodalan untuk UMKM. Masalah permodalan perlu mendapat perhatian lebih dari pemerintah dan pihak perbankan, baik daerah maupun swasta.
Menurut Budi salah permodalan sangat penting untuk memberikan pondasi kuat kepada UMKM di Riau untuk tetap hidup. Sebab dalam realitasnya bahwa UMKM adalah salah satu unit usaha yang tahan banting, meksi dalam kondisi kritis sekalipun.
“Pembiayaan untuk UMKM ini sangat penting mengingat pemerintah sudah menetapkan pembiayaan melalui kredit usaha rakyat. Dengan tujuan agar masalah permodalan ini bisa diminimalisir,” katanya.
Selain sulit dalam memenuhi permodalan dan pembiayaan, UMKM di Riau, dan dibeberapa daerah lainnya juga mengeluhkan soal sulitnya UMKM mengurus legalitas usahanya. Tentu saja ini menjadi catatan penting bagi Pemerintah Provinsi Riau untuk bisa memikirkan strategi dalam mengatasi masalah ini.
Selanjutnya kata Budiono, Pemerinta Provinsi Riau belum bisa memberikan perlindungan terhadap UMKM dari hadirnya korporasi besar. Salah satu contohnya, yakni banyaknya muncul supermarket atau pasar moderen, sehingga dengan sendirinya akan menggerus kebradaan UMKM di tengah masyarakat.
Selain itu, pemerintah dianggap tidak fokus memperhatikan kualitas hasil produk UMKM sehingga menyebabkan hasil produk UMKM itu masih lemah untuk bersaing dengan peoduk luar.
Sementara itu, Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, saat diminta untuk menanggapi masalah ini, dia hanya menyebutkan bahwa, Riau pernah bermimpi menjadi pusat ekonomi Sumatera.
“Salah satunya kami memperluas untuk permodalan dan pembiyaan UMKM. Program prioritasnya, menciptakan iklim UMKM yang kondisif,” sambungnya. (Melba)