BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Dinas Pendapatan Asli Daerah (Dispenda) Kota Pekanbaru menyatakan reklame illegal masih banyak tersebar di Pekanbaru. Dampaknya, Ibu kota Provinsi Riau ini mesti merelakan miliaran rupiah masuk ke kas daerah dikarenakan reklame tak berizin.
Hal itu disampaikan Kepala Dispenda Pekanbaru, Yuliasman kepada kru bertuahpos.com. “Potensi untuk PAD (Pendapatan Asli Daerah) ada disektor pajak reklame ini. Hanya saja kita akui masih banyak yang illegal,†katanya usai menghadiri pelantikan Sekretaris Daerah (Sekda) Pekanbaru, Senin (01/02/2016).
Saat ditanya jumlah reklame yang dinyatakan illegal tersebut, Yuliasman tidak bisa memastikan. “Karena reklame ini kita tertibkan dia tumbuh lagi. Untuk data pasti belum bisa. Kalau ratusan sampailah,†sebutnya.
Untuk tahun 2015, Dispenda Pekanbaru meraih PAD sektor pajak reklame hanya Rp 12 miliar. “Semestinya bisa lebih dari itu. (Rp 15 miliar) bisa sampailah,†katanya.
Yuliasman menyebutkan reklame yang illegal di Pekanbaru ada dua kategori, yakni tidak memiliki izin tayang dan tidak punya IMB. “Makanya kalau untuk data, kita mesti koordinasi lagi dengan Distarubang (Dinas Tata Ruang dan Bangunan). Secara keseluruhan reklame besar kecil ada ratusan. Kebanyakan berada di jalan dua dan tiga, kalau jalan utama sudah punya semua,†sebutnya.
Sedikitnya raihan PAD di sektor pajak reklame, diakui Yuliasman dipengaruhi faktor ekonomi global yang sempat tidak stabil. “Sebagian besar karena dampak ekonomi yang menurun dan ini tidak dialami pajak reklame saja. Sektor lain seperti hotel dan restoran juga terkena dampak,†katanya.
Selain itu dikarenakan juga adanya Surat edaran bernomor 510.12/dispenda/276.a tersebut menjelaskan kawasan tanpa rokok (KTR) menindak lanjuti Peraturan Walikota nomor 39 tahun 2014. KTR yakni ruangan atau area yang dilarang kegiatan merokok atau kegiatan memproduksi, menjual, mengiklankan, atau mempromosikan produk tembakau terutama di jalan protokol. “Padahal selama ini yang paling banyak dan berani memasang iklan reklame masih rokok,†katanya.
Yuliasman tetap optimis di tahun 2016 PAD Kota Pekanbaru bisa meningkat. “Melihat trennya, kita berpikiran positif untuk tahun ini. Tentunya dengan berbagai inovasi yang kita lakukan, potensi Rp 1 triliun bisa optimalkan,†tutupnya. (Riki)
Â