BERTUAHPOS.COM (BPC) PEKANBARU – Siapa sangka Sapi merupakan hewan peliharaan yang banyak manfaatnya, ternyata memiliki beberapa efek tidak baik yang ditimbulkan bagi kesehatan manusia. Penyakit sapi yang dapat menular ke tubuh manusia salah satunya adalah penyakit Zoonosis.
Penyakit tersebut merupakan penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya. Penyakit ini bersifat fatal baik terhadap hewan maupun manusia.
Hal itu disampaikan oleh Drh.Tito Reza.MSi.MH kepada kru Bertuahpos.com, Rabu (27/1/2016) mengenai penyakit yang terjadi pada sapi yang menular ke manusia.
“Penyakit zoonosis salah satu penyakit sapi yang bisa menular ke tubuh manusia. Sebelum itu harusnya tau gejala-gejala penyakit yang ada di tubuh sapi agar terhindar dari penularan ke manusia,” ungkap Tito. Â
Penyakit ini disebabkan oleh virus, bakteri, serta jamur yang dapat menyerang kekebalan tubuh sapi tersebut.
“Biasanya penyakit tersebut dikarenakan adanya bakteri, virus atau jamur didalam tubuh sapi, menyerang kekebalan tubuhnya,” tambahnya.
Tito menjelaskan apabila daging sapi yang terkena penyakit tersebut dikonsumsi oleh manusia, bisa menyebabkan penyakit baru pada manusia. Seperti gejala gejala saraf seperti leher membengkak.
sedangkan gejala pada sapi seperti suara dengkuran pada sapi yang terdengar aneh dan keluarnya darah dari hidung seperti mimisan pada manusia. Selain itu apabila bedah bangkai, terjadi pembengkakan pada limpa. Jika terjadi itu sangat fatal terhadap manusia.
“Efek lain yang yang ditimbulkan pada manusia biasanya muntah muntah, kulit melepuh. Jika berlangsung lama, akan menyebabkan syok,” sebutnya.
Tito menyarankan jika sudah ada gejala tersebut, segera lakukan pemeriksaan ke dokter, agar bisa langsung ditindaklanjuti.
Namun, menurutnya untuk di Pekanbaru sejauh ini penyakit tersebut belum ada. Daerah yang sering terjadi seperti di Lampung, Bogor, Jawa Barat. Dikarenakan geografisnya, seperti faktor lingkungan yang tidak mendukung.
“Sejauh ini penyakit tersebut belum ada disini. Setahu saya yang sering terjadi itu di daerah Lampung, Bogor dan Jawa Barat, bisa karena geografisnya, seperti faktor lingkungan yang tidak mendukung,” tutupnya. (Dilla)