BERTUAHPOS.COM – Arisan yang awalnya bertujuan untuk ajang pertemuan dan menjalin silaturahmi antar teman atau keluarga, kini kegiatan ini telah bergeser menjadi gaya hidup wanita.
Saat ini ada berbagai jenis kelompok arisan dengan nilai uang iuran berkisar puluhan ribu sampai jutaan rupiah. Tak ketinggalan arisan yang “hadiahnya” emas, berlian, sampai barang-barang bermerek.
Seorang sosialita yang sering beredar di berbagai acara mengaku mengikuti sedikitnya 3 kelompok arisan. Mulai dari arisan pengajian, arisan teman-teman dekat, serta arisan artis.
“Ada juga yang ikut sampai 10 arisan, tujuannya sih untuk memperluas jejaring bisnis,” kata wanita yang enggan ditulis namanya ini.
Mengikuti arisan memang sah-sah saja, justru bisa mempererat pertemanan. Tetapi menurut Taufik Gumulya, seorang perencana keuangan, sebaiknya kita membatasi anggaran untuk mengikuti arisan.
Anggaran untuk arisan, menurut Taufik, bisa diambil dari anggaran pengeluaran pribadi.
“Dari penghasilan bulanan kita, kita wajib menyisihkan 10 persen untuk investasi, 30 persen untuk cicilan, dan sedekah sekitar 10 persen. Nah, sisanya yang 50 persen dipakai untuk pengeluaran rutin, misalnya uang sekolah anak, belanja, dan sebagainya. Dari dana yang 50 persen itu bisa kita ambil sekitar 5 persen untuk pengeluaran pribadi seperti hobi, termasuk di dalamnya arisan,” papar Taufik.
Angka 5 persen tersebut menurut Taufik adalah jumlah maksimal. “Sebaiknya kurang dari itu. Kalau terlalu besar bisa mengganggu cash flow keuangan,” ujarnya.
Misalkan Anda memiliki gaji sebesar 10 juta, maka Anda akan memiliki anggaran untuk pengeluaran pribadi, termasuk arisan sebesar Rp 500.000. Dari jumlah tersebut, jika arisan diadakan di mal dan Anda harus membayar sendiri biaya makannya, maka Taufik menyarankan agar Anda mengikuti arisan yang iurannya kurang dari Rp 500.000.
Namun, angka tersebut boleh ditambah sedikit jika Anda tidak memiliki cicilan hutang.(Kompas.com)