BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Hasil produk makanan asal negara non Asean, atau negara yang tergabung dalam Masyarakat Ekonomi Asean ke Riau perlahan ternyata “menyusupi” pasar dipusat perbelanjaan di Riau.
Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan bahwa negara-negara yang tidak tergabung dalam masyarakat ekonomi asean memiliki strategi tersendiri. Salah satu caranya, dengan membuat pabrik di negara yang tergabung dalam MEA.
“Selain itu, bisa juga perusahaan mereka mempunyai perwakilan dalam negara yang tergabung dengan MEA. Dari situlah produk-produk itu masuk ke negara asean, termasuk ke wilayah kita,” katanya.
Dia menegaskan, bahwa boleh-boleh saja negara itu melakukan suplai hasil produk mereka ke Riau, dengan ketentuan dan prosedur tersendiri. Dan sifatnya legal atau dibenarkan. Legalkah itu? “Boleh saja,” sambungnya.
Dengan demikian, saingan berat Provinsi Riau tidak hanya harus “bertempur” dengan produk-produk dari negara Asean mulai tahun ini. Serangan produk-produk, khususnya produk makanan dari negara diluar Asean itu, juga akan menjadi tantangan bagi pelaku usaha di Riau.
Gambaran sederhana, keberadaan pusat perbelanjaan makanan seperti starbuck, MC Donald dan KFC, yang saat ini sedang buming sejak resmi dibuka beberapa waktu lalu. Produk-produk asal negara Paman Sam ini memang sudah lama bercokol di Indonesia. Dan terus melakukan ekspansi pengembangan usahanya ke daerah. Riau tentunya masuk menjadi salah satu sasaran target pasar mereka.
Jauh-jauh hari, Andi Rachman sudah mengingatkan agar UMKM Riau, atau perusahaan ternama dibidang pengolahan produk makanan untuk terus melakukan pengembagan inovasi. Persaingan yang saat ini terjadi adalah “perang” merebut pasar. Produk yang kreatif dan inovatif akan tetap mendapat tempat di hati konsumen.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Riau, Dahrius Husein mengatakan salah satu cara efektif untuk menarik pasar konsumen lokal yakni bagaimana masyarakat bisa disadarkan untuk mengkonsumsi hasil produk dalam negeri.
“Upaya itu memang tidak mudah. Selain para pelaku UMKM yang berusaha keras, ini juga menjadi bagian dari tugas pemerintah untuk melakukan sosialisasi cinta produk dalam negeri. Kalau itu berhasil, maka jangan khawatir dengan gempuran produk dari luar negeri,” sambungnya. (Melba)