BERTUAHPOS.COM (BPC) PEKANBARU – Mengenali MAN 1 Pekanbaru yang berada di Jalan Bandeng, merupakan sebuah institusi pendidikan dibawah Departemen Agama. Awal berdiri tahun 1978 dengan nama Sekolah Persiapan IAIN SUSQA Pekanbaru yang beralamat di jalan Pelajar.
Tahun 1980-1981 lalu nama tersebut berubah menjadi Madrasah Aliyah Negeri atau MAN pada tahun ajaran 1982 – 1983. Pada bangunan pertama terdapat 4 ruangan belajar yang berada di jalan Bandeng no. 51 A.
MAN 1 Pekanbaru terus lakukan pembenahan diri sehingga tidak akan mau ketinggalan dengan sekolah lainnya sehingga terus berusaha untuk meningkatkan sarana dan prasarana.
“Sedapat mungkin kita terus berusaha untuk lebih membangun dan meningkatkan fasilitas dan pengembangan sekolah,” ungkap Atika selaku Humas MAN 1 Pekanbaru kepada kru Bertuahpos.com, Kamis (21/1/2016).
Man 1 Pekanbaru juga mempunyai kampus yang terletak di jalan Sembilang no 73 Rumbai, Pesisir Pekanbaru. Dibangun dengan tujuan memfasilitasi anak yang berdomisili di sekitar Rumbai dan Rumbai Pesisir. Sistem pembelajaran dan guru sama dengan kelas di jalan Bandeng.
Perkembangan MAN 1 terlihat pesat belakangan ini. Saat ini MAN 1 telah mempunyai 40 ruang belajar yang dibagi berdasarkan studi studi yang ada dengan menerapkan moving class. Dengan arti tidak memiliki kelas yang tetap pada umumnya. Kelas tersebut sudah mempunyai bidangnya sendiri. Muridnya lah yang berpindah pindah kelas.
“Kita sekarang juga udah menerapkan moving class, jadi tidak memiliki ruangan kelas yang tetap untuk muridnya, melainkan ruangan tetap untuk bidang masing masing pelajaran,” tambah Atika.
MAN 1 mempunyai beberapa program unggulan. Seperti di bidang kurikulum. Menerapkan berbagai silabus pembelajaran yang semua tercakup dalam program unggulan Madrasah Aliyah ini, seperti Fullday School, yaitu proses pembelajaran siswa yang meliputi segala aspek keahlian skill dari pagi hingga sore.
Program unggulan di bidang kesiswaan, seperti sistem pengasuhan melalui wali pembimbing (PA) dimana setiap guru bertanggung jawan terhadap 10 sampai 15 siswa dari tiap tingkat yang berbeda. Keberagaman kegiatan ekstrakulikuler yang dibimbing oleh guru yang ahli di bidangnya.
Keorganisasian OSIS MAN 1 yang aktif dalam kegiatan kegiatan kemasyarakatan. Bantuan beasiswa dari pihak terkait. Reward bagi siswa yang berprestasi. Dan KUM sebagai bagian dari sanksi dari pelanggaran peraturan yang dibatasi pada jumlah tertentu.
“Program program tersebut kita buat sedemikian rupa agar sekolah ini terus dan terus adakan perubahan juga pembenahan diri sehingga membuat sekolah beserta muridnya berkualitas,” tutupnya. (Dilla)