BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU-Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Pekanbaru menyatakan anggaran untuk tahun 2016 terbatas  Untuk itu dibutuhkan bantuan Provinsi Riau dan Kementerian untuk kembangkan destinasi wisata.
Hal ini disampaikan Kepala Disbudpar Pekanbaru, Hermanius kepada kru bertuahpos.com. “Iven untuk tahun ini ada, seperti yang rutin lomba lari 10K masih ada. Dananya minta bantu provinsi dan pusat, tetap kita minta bantu,” katanya, Rabu (20/01/2016).
Hermanius mengatakan untuk pengelolaan destinasi Wisata pihaknya tidak bisa bergantung dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pekanbaru 2016 yang sudah disahkan Rp 3,1 triliun pada akhir November 2015 lalu. Nilai ini mengalami penurunan Rp 13 miliar lebih atau 0,43 persen dari APBD Perubahan tahun 2015. “Kalau kita bisa minta bantu ke provinsi atau pusat,” katanya.
Disampaikan Hermanius saat ini pihaknya menggesa Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA). “Rippda ini penting supaya nanti jelas mana yang sudah dibakukan secara destinasi wisata mana yang cagar budaya,” jelasnya lagi.
Selain itu tahun 2016, Disbudpar Pekanbaru kembalu akan melakukan inventarisir 42 kekayaan situs. Sebab masih ada 23 cagar budaya menunggu hasil kajian dari tim ahli.
“Dari 42 situs, kita baru selesai inventarisir 19 situs. Sekarang rencana kita menata ruang di daerah yang berada sekitar cagar budaya sehingga orang mau berkunjung,” sebutnya.
Hermanius menuturkan salah satu faktor belum tuntasnya pendataan 42 situs tersebut, dikarenakan keterbatasan anggaran. “Kita tahu, APBD kena rasionalisasi. Jadi anggaran yang ada baru mampu mendata 19 situs, sisanya kita anggarkan untuk tahun 2016,” sebutnya.
Selain itu Hermanius berharap stake holder atau pengusaha swasta di bidang jasa pariwisata ikut membantu promosikan Wisata.”Seperti komunitas sadar Wisata yang terbentuk juga sudah berjalan. Agar bisa mengoptimalisasi daerah-daerah yang memang sudah dikunjungi orang. Supaya ada dampak perekonomian dari industri pariwisata,” katanya.
Untuk potensi wisata sendiri kata Hermanius, Pekanbaru masih sangat luas. Seperti Sungai Siak, beberapa pengusaha sudah melirik untuk dijadikan Wisata bahari. “Sudah ada yang dari swasta berencana mendatangkan kapal sendiri seperti bus air, karena potensi di Sungai Siak itu ada,” katanya.
Hermanius berharap antara pemerintah serta pengelola Wisata swasta bisa bersinergi untuk membangun wisata di Ibu Kota Provinsi Riau. Pasalnya dengan Sumber Data Manusia (SDM) serta anggaran yang terbatas dibutuhkan kerjasama dalam membangun destinasi Wisata. (Riki)