Penumpang Bawa Senjata di Bandara SSK II Pekanbaru, Ini Kata Dishub Riau
BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Kasi Intel Korem 031 Wira Bima, Eko, blak-blakan mempertanyakan kepada pihak pengelola Bandara Sultan Sarif Kasim (SSK) II, dan Dinas Perhubungan Provinsi Riau. Dia menyebutkan lemahnya pengawasan pihak bandara serta adanya tebang pilih terhadap pemeriksaan aktifitas penumpang.
“Termasuk yang membawa senjata api, Pak. Kami minta itu dilakukan pengawasan ketat. Selama ini tidak jelas. Buktinya masih ada saja penumpang yang bawa senjata dan lolos masuk,” katanya, Selasa (19/01/2016).
Dia menyebutkan, hal itu tentu saja menjadi bahan yang penting untuk didiskusikan. Apalagi mengingat situasi dan kondisi masyarakat yang belum pulih pasca munculnya insiden teror bom di Sarinah Jakarta Pusat. Harusnya jika barang bawaan seperti senjata api itu tidak memenuhi standar keamanan, maka pemilik tidak diberi izin untuk terbang.
Menanggapai hal itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Riau, Rahmad Rahim mengakui bahwa kekeliruan seperti itu memang masih terjadi dalam prosedur standar keamanan penerbangan di Riau.
Pasca terjadinya ledakan bom di Jakarta, bandara SSK II menetapkan status siaga terhadap seluruh penumpang yang masuk ke Riau. Termasuk melakukan pemeriksaan ketat terhadap barang bawaan penumpang.
“Apakah status penjagaan ketat dibandara ini akan berlangsung lama, kemungkinan besar yang memutuskan itu adalah pihak bandara sendiri. Tapi yang jelas, kita lihat dululah dalam seminggu kedepan. Kalau kondisinya sudah tidak mengkhawatirkan lagi, maka aktifitas pengamanan itu akan dilakukan seperti biasa,” sambungnya.
Dia menambahkan semenjak insiden ledakan bom itu, dia tidak menampikkan adanya isu-isu teror yang menyebar hingga ke daerah termasuk Provinsi Riau sendiri. Namun demikian dikhawatirkan bawa hal itu hanyalah alat bagi pihak yang memiliki kepentingan untuk memperdaya keamanan bandara dan transortasi udara di Riau.
“Saya malah khawatir setelah kita memberlakukan aktifitas pemeriksaan pemumpang seperi normal biasa, malah memang ada ancamana teror bom,” sambungnya.
Dia meminta, pihak Bandara SSK II untuk tetap menempatkan posisi siaga untuk mengantisipasi persoalan itu. Dengan katalain, jangan sampai pada momentum-momentum tertentu, ada pihak lain yang memanfaatkan situasi itu untuk mengacaukan ketentraman masyarakat.
“Karena ini merugikan banyak pihak. Hanya karena masalah itu, orang banyak kehilangan momentum. Penumpang yang seharusnya cepat sampai ke tujuan, gara-gara isu seperti itu malah jadi terlambat. Kami juga minta aparat keamanan menghukum berat pelaku teror,” sambungnya. (Melba)
Â