BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Meluapnya waduk Koto Panjang Kabupaten Kampar, menyebabkan sebanyak 3.273 warga di sekitar wilayah tersebut terendam banjir. Meluapnya waduk PLTA itu membuat 16 desa dan 5 kecamatan tergenang air, tentunya menambah daftar jumlah wilayah terendam banjir di kabupaten itu.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Riau, Syarifuddin kepada bertuahpos.com mengatakan, sejumlah bantuan sudah disalurkan untuk membantu kebutuhan masyarakat dan petugas relawan. “Bantuan itu sudah diambil dua hari yang lalu,” katanya kepada bertuahpos.com, Selasa (19/01/2016). ( baca : Ini Alasan Mengapa Bantuan 4 Desa Banjir Bandang Kampar Tidak Disalurkan)
Rinciannya, menurut penjelasan Syarifuddin, sebanyak 1.300 lauk pauk, 300 lembar selimut, 120 paket sandang, 330 matras dan 14 buah rompi pelampung. Bantuan itu langsung disalurkan Pemprov Riau ke Kabupaten Kampar.
“Bantuan itu kami serahkan ke Kabupaten Kampar, kemudian terserah merekalah mau menyalurkan ke wilayah yang mana saja,” sambungnya.
Sementara untuk bencana banjir di wilayah Kabupaten Rohul, Pemprov sudah lakukan bantuan hingga 3 kali suplai. Bantuan itu, kata Syarifuddin harus di listing terlebih dahulu. Diharapkan, lebih diutamakan untuk wilayah pengungsian.
Hingga saat ini, menurut informasi yang disampaikan Dinsos, bantuan-bantuan itu harus diprioritaskan untuk korban dipengungsian. Dinsos lebih mengutamakan untuk bantuan dapur umum dan logistik.
Sedangkan untuk bantuan bencana meluapnya sungai Kampar di Desa Buluh Cina, sudah ada saluran satu unit perahu untuk sarana transportasi menyeberang. Namun demikian, dia ingin Pemerintah Kabupaten Kampar lebih aktif dan cepat dalam mengatasi kebutuhan korban yang sedang mengalami musibah itu.
“Menurut saya, perlu juga dilakukan tanggap darurat supaya anggaran dari pusat juga turun. Dalam kondisi seperti ini dana itu harus dikeluarkan,” ujarnya.
Beberapa waktu lalu, hujan deras yang mengguyur dua wilayah, Sumbar dan Riau membuat waduk PLTA Koto Panjang meluap dan merendam sebagian wilayah masyarakat yang bermukim di wilayah itu. Akibatnya, belasan desa dari beberapa kecamatan terendam banjir. Sebelumnya, akibat curah hujan yang tinggi juga menyebabkan 4 desa di wilayah Kanpar Kiri Hulu bankan terisolasi karena diterjang banjir bandang. (Melba)