BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Kendati sudah memasuki pertengahan Januari 2016, ternyata beberapa titik distribusi di Provinsi Riau dan Kepulauan Riau (Kepri) masih nunggak pembayaran raskin 2015. Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre Riau dan Kepri mencatat piutang senilai Rp 3,3 miliar.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Operasional Bulog Riau Kepri, Tomy Despalingga, kepada kru bertuahpos.com. “Dari laporan terakhir piutang raskin 2015 hingga saat ini masih tersisa Rp 3,3 milyar dari Riau mau pun Kepri,” katanya, Senin (18/01/2016).
Hanya saja Tomy menyampaikan piutang raskin 2015 saat ini dalam proses pelunasan. “Jadi ada beberapa daerah sudah lunas seperti Tembilahan, Kampar dan sebagian Pekanbaru sudah. Yang paling tinggi itu di Tanjung Pinang (Kepri) karena dibayarkan lewat APBD,” katanya.
Besarnya piutang raskin tersebut menyebabkan Bulog Riau Kepri tidak bisa menyalurkan raskin tahun 2016. Untuk itu Tomy berharap pemerintah daerah (Pemda) bisa mengintruksikan bawahannya baik camat atau lurah agar segera melunasi piutang raskin 2015. “Kita harap piutang segera dilunaskan hingga akhir Januari ini,” katanya.
Saat ini pihaknya belum menyalurkan raskin 2016 untuk Provinsi Riau dan Kepri dikarenakan saat ini masih menanti Surat Keputusan (SK) Walikota dan Bupati untuk pagu penyaluran raskin. “Kalau SK Pagu dari Gubernur sudah dapat, sekarang menunggu yang dari daerah. Kemungkinan akhir Januari ini sudah selesai semua,” sebutnya.
Ditambahkan Tommy tahun 2016 ini pagu raskin tidak berbeda dengan tahun 2015 yakni 52.629.840 kg. Wilayah Riau dan Kepri terdapat 292.388 RTSPM. Berhak atas 15 kilogram (kg) raskin dengan harga Rp1.600 per kg. “Sama seperti tahun sebelumnya, ini kita tinggal tunggu SK pagu raskin kabupaten dan kota saja lagi,” sebutnya.
Jelang penyaluran raskin tersebut, pihaknya melakukan operasi pasar di beberapa daerah seperti Kota Pekanbaru, Dumai, Tanjung Pinang, dan Batam. Dengan harga penjualan Rp 8.400 per kilogram. “Sementara ini kita jual di beberapa titik. Tetapi tidak menutup kemungkinan bagi daerah yang mau operasi pasar bisa lapor ke Bulog,” sebut Tomy.
Selama operasi di awal tahun ini Bulog Riau Kepri tidak membatasi jumlah beras yang disediakan. “Pokoknya kita siapkan di mana yang membutuhkan kita siap salurkan. Prinsipnya stok beras di gudang kita aman,” jelasnya. (Riki)