BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Sejumlah organisasi ulama di Riau, mengajukan cercaan pertanyaan kepada pihak Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Riau. “Serangan” pertanyaan dari tokoh dan aktivis agama di Riau itu terkait soal teror bom dan gerakan organisasi yang dianggap menyimpang dari ajaran syariat, yang kini hangat diperbincangkan publik
Diantara organisasi para ulama yang hadir dalam pertemuan itu adalah FKPT, FPK, KADI, LDII, Hitbutahrir Indonesia dan beberapa organisasi keagamaan lainnya. Fauzi dari FKPT Riau menyebutkan ada 3 poin mengapa teror itu muncul.
Diantaranya pendangkalan agama dan akidah. Sebagian besar masyarakat lebih memilih dan tertarik dengan untuk belajar secara instan. Sarana pembelajarannya hanya internet dan berguru tentang agama pada orang yang riwayat pendidikan agamanya tidak jelas.
“Pendangkalan ajaran agama yang menjadi masalahnya. Saat ini orang ingin pintar beragama tapi instan. Sehingga belajar dari internet dan guru yang riwayat pendidikan agamanya tidak jelas dan tidak tahu arahnya,” katanya, Senin (18/01/2015).
Selanjutnya, yang menyebabkan munculnya teror, adalah kesenjangan ekonomi yang tidak merata di tengah masyarakat. Saat ini meningkatnya angka kemiskinan dan angka pengangguran, khususnya, perlu menjadi perhatian. Masyarakat yang tidak jelas penghasilannya cenderung mudah menerima tawaran menggiurkan dari orang-orang yang punya kepentingan.
Selain itu, media informasi dewasa ini, menjadi salah satu faktor pengaruh cepatnya paham-paham radikal menyebar. “Orang belajar bom semuanya dari internet. Semuanya sudah tersedia di internet. Sementara otoritas individu tinggi. Makanya sesuka hati mereka bisa belajar,” sambung Fauzi.
Pendapat-pendapat lain juga bermunculan dari organisasi keagamaan dan organisasi masyarakat lainnya. Hal ini tentu saja menjadi kesempatan yang dimanfaatkan untuk meluapkan unek-unek mereka, baik secara sosial, maupun dari hasil riset yang dilakukan oleh para tokoh ulama di Riau.
Sementara itu Kepada Kesbangpol Riau Ardi Basuki hanya menanggapi bahwa, yang perlu dilakukan adalah peningkatan kualitas kepedulian masyarakat di Riau. “Makanya kami sangat berharap kepada tokoh agama untuk bisa memberikan masukan dan keyakinan pada umatnya, untuk membentengi diri serta memberikan masukan rasa kepedulian kepada umatnya.,” katanya. (Melba)