BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Musibah bencana banjir bandang yang menghatam beberapa desa di wilayah Kampar Kiri Hulu beberapa waktu lalu kini masih menyisakan kesengsaraan bagi masyrakat setempat. Akibat akses jalan masuk ke daerah itu terputus, harga sembako dijual dengan harga yang tidak wajar. Sementara itu Pemerintah Provinsi Riau belum ada solusi untuk masalah ini.
Sementara Pemerintah Provinsi Riau seolah menutup mata, dengan kondisi masyarakat di wilayah itu. Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman bukan tidak tahu perihal masalah ini. Dia menyebutkan bahwa pihaknya akan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan dinas terkait.
“Kami koordinasi dululah dengan BPBD. Kalau memang seperti itu yang terjadi, kami akan minta Dinas Sosial untuk menindaklanjutinya,” katanya, Rabu (12/01/2015).
Musibah bencana banjir bandang menghantam wilayah itu pada November 2015 lalu. Selain akses jalan masuk ke desa terputus, masyarakat setempat terancam tidak punya penghasilan karena sumber mata pencaharian masyarakat juga terganggu.
Sebelumnya pihak BPBD sudah menyalurkan sejumlah bantuan ke desa itu. Namun setelah bantuan itu habis, masyarakat tetap merasa kesulitan untuk bertahan, karena akses jalan masuk rusak parah, dan hingga kini belum ada upaya perbaikan.
Menurut pengakuan Ketua Persatuan Anak Negeri Pangkalan Kapas (Pangkas) Arika Harmon harga karet di desa itu juga anjlok, hingga Rp 3000. Sementara untuk memberi beras warga harus merogoh kocek hingga Rp 30.000. Kodisi ini tentunya membuat masyarakat yang menjadi korban bencana itu sulit untuk bertahan memenuhi kebutuhan ekonomi, bahkan terancam kelaparan.
“Bahkan masyarakat yang saat ini sedang mengidap penyakit, hanya bisa bertahan dan berdiam diri di Rumah. Mereka tidak punya uang untuk berobat keluar,” katanya.
Dia menyebutkan, hingga saat ini, kondisi masyarakat di wilayah itu sama sekali belum mendapat perhatian, baik dari Pemerintah Kabupaten Kampar, ataupun Pemerintah Provinsi Riau sendiri. Andi Rachman saat dijalskan kondisi demikian, hanya memberi respon sedikit. Dia menyebutkan bahwa untuk sementara ini dirinya akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk menangani masalah tersebut.
Adapun empat derah terislir di Kabupaten Kampar, yang mengalami bencana banjir bandang itu adalah Lubuk Bigau, Pangkalan Kapas, Tanjung Permai dan Kebun Tinggi. Wilayah ini berada dalam letak geografis yang cukup jauh dari akses perkotaan. Sementara akibat diterjang babjir bandang pada akhir tahun lalu, akses jalan linta yang biasa digunakan warga juga terputu. (Melba)