Pejabat Dinas Pemprov Riau Kangkangi Intruksi Plt Gubri
BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Sejak awal, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman gembar-gembor, bahwa realisasi lelang tahun 2016 akan dimulai pada bulan Januari ini. Namun sepertinya upaya Andi Rachman itu untuk sementara ini belum bisa terealisasi. Pasalnya hingga saat ini belum satupun Satuan Kerja Perngkat Daeran (SKPD) yang melaporkan kegiatan lelangnya.
Kepala Biro Administrasi Pembangunan Pemerintah Provinsi Riau, Indra membenarkan hal itu. Dia menyebutkan bahwa hingga saat ini belum ada satupun kegiatan lelang yang dijalankan. “Itulah, intruksi Plt Gubri kan Januari sudah jalan. Tapi belum ada pejabat dinas yang lapor ke kami,” katanya, Senin (11/01/2016).
Dia menambhakan harusnya, sejak awal tahun kemrin, rencana pengadaan barang dan jasa sudah masuk ke Biro Administrasi Pembangunan Pemprov Riau. Sementara dia mengaku bahwa pihaknya sudah menyampaikan masalah itu kepada setiap SKPD agar segera melaporkan kegiatan lelangnya.
“Lelang belum jalan. Kami masih tunggu SKPD. Kami sudah sampaikan ke SKPD untuk menyampaikan laporan lelang itu. Tapi belum ada satupun yang ajukan,” sambungnya.
Dia meminta, agar kepala dinas di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau agar secepatnya menyerahkan laporan itu, agar proses pelaksanaan lelang bisa dipercepat.
Pada tahun 2015, sebanyak 724 paket lelang pengadaan batarang dan jasa terealisasi. Namun Indra tidak tahu pasti berapa banyak tender yang tidak bisa dijalankan. Sebanyak 724 paket itu mengeluarkan anggaran pendapatan belanja daerah atau APBD 2015 sebesar Rp 2,1 triliun.
“Paket yang sudah diajukan itu, selesai semua. Tapi tak tau untuk paket yang tidak mereka sampaikan,” sambungnya.
Menurut Indra, sejumlah SKPD banyak melakukan drop out kegiatannya pada saat APBD perubahan 2015. Penggeseran kegiatan lelang itu salah satunya disebabkan terbentur beberapa kebijakan baru yang dikeluarkan Pemerintah Provinsi Riau atau pemerintah pusat.
“Informasinya kami tidak tau berapa banyak yang dibatalkan. Tahun ini target sebanyak-banyaknya. Kami belum rekap. Kalau sudah ada laporan nanti nampak totalnya berapa. Kami cuma sampai menyediaan barang dan jasa saja. Sementara paket yang tidak bisa dilaksanakan, jumlahnya kurang dari 10 paket,” sambungnya.
Melihat konsidisi ini, sepertinya target Plt Gubernur Riau, seperti yang disampaikannya dalam media breafing sehari sebelum tutup tahun 2015 lalu akan sulit terealisasi. Padahal, melakukan realisasi kegiatan diawal tahun sudah masuk dalam target utama awal tahun Pemerintah Provinsi Riau. Pada saat, penyerahan secara simbolis bantuan daftar isian pelaksaan anggaran atau DIPA akhir tahun lalu juga menyebutkan, bahwa dibulan Januari 2016 ini, APBD sudah jalan. (Melba)