BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Untuk menambah cadangan beras di tahun 2016, Badan Urusan Logistik (Bulog) Riau dan Kepulauan Riau (Kepri) mendatangkan 11 ribu ton asal Vietnam dan Thailand. Hal ini penting guna mengantisipasi stok di gudang-gudang serta untuk distribusi raskin.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pelayanan Publik Bulog Riau Kepri, Tomy Despalingga, kepada kru bertuahpos com. “Nanti kita akan datangkan lagi 11 ribu ton beras dari Vietnam dan Thailand untuk menjaga cadangan beras,” sebutnya, Rabu (06/01/2015). (baca : Bulog Riau Kepri Belum Terima Data Penerima Raskin 2016)
Mengenai impor beras tersebut, Tommy menjelaskan sudah sesuai dengan arahan SOP untuk menjaga ketahanan beras selama tahun 2016 ini. Dengan adanya penambahan tersebut, diperkirakan stok beras wilayah Riau dan Kepri aman sampai enam bulan ke depan.
“Saat ini di gudang-gudang yang kita miliki masih ada sekitar 25 ribu ton beras. Dengan ada penambahan tersebut maka kita punya cadangan beras 36 ribu ton lebih. Dan itu cukup untuk enam bulan ke depan,” kata Tomy di ruang kerja.
Sehingga Tommy menyatakan masyarakat tidak perlu risau. Sebab stok bulog masih akan bertahan hingga Juni 2016. Dan bila stok mulai menipis pihaknya akan mengajukan lagi ke Bulog pusat agar kembali didatangkan beras tambahan Dari sentra padi seperti Jawa Timur (Jatim) maupun Nusa Tenggara Timur (NTT). ( baca juga : Piutang Rp 2,8 miliar, Bulog Riau Ancam Tahan Raskin 2016)
Mengenai harga beras saat ini memang ada kenaikan, tetapi tidak signifikan, sehingga pihaknya belum mengadakan operasi pasar (OP). “Memang ada kenaikan, tetapi masih stabil. Tetapi jika keseluruhan terjadi gejolak harga, tiap minggu harga beras tidak stabil kita bersama dengan Dinas perdagangan kabupaten dan kota langsung OP,” sebutnya.
Mengenai penyaluran raskin tahun 2015, Bulog Divre Riau dan Kepri sudah berhasil mendistribusikan 100 persen. Saat ini pihaknya sedang mengurus piutang dari titik-titik distribusi. “Kalau raskin reguler sudah 100 persen. Raskin 13 dan 14 juga sudah semua, tinggal pelunasan piutang saja lagi yang belum semua daerah,” katanya.
Tomy berharap agar daerah yang masih terhutang raskin agar segera diselesaikan. “Karena kalau tidak lunas, kita tidak akan salurkan raskin 2016nya,” katanya. (Riki)