BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Pemerintah Provinsi Riau meminta pihak maskapai membuka rute perintis untuk mengangkut hasil minyak bumi ke daerah. Hal ini dimaksudkan agar kebutuhan tenaga kerja industri bisa terpenuhi.
Kepala Bidang Perhubungan Udara, Dinas Perhubungan Provinsi Riau Edi Sukiatnadi mengatakan, pihak maskapai di Riau harusnya bisa memenuhi kebutuhan itu dengan membuka rute perintis, minimal ke daerah yang sudah memiliki fasilitas bandara.
“Kami meminta pihak maskapai untuk menerbangi rute Bandara perintis yang ada di Riau. Itu sangat dibutuhkan oleh pelaku industri saat ini,” katanya.
Untuk sementara ini, kata Edi, ada lima penerbangan rute perintis yang sudah dijalankan dari Bandara Sultan Syarif Kasim II. Kelima daerah itu melibatkan rute di dalam Riau dan Kepulauan Riau.
Menanggapai hal itu, Ketua Airport Operator Committe Pekanbaru Wahyu Wijanarko meluruskan bahwa tidak semudah itu membuka rute baru untuk dilakukan penerbangan ke rute perintis. “Setiap maskapai harus memperhitungkan potensi penumpang dan jumlah komoditi,” katanya.
Pihak maskapai akan melakulan kajian terlebih dahulu untuk bisa merealisasikan permintaan itu. Hal ini dilakukan agar rute ini dibuka tidak hanya sebatas dijalankan saja. Melainkan bisa berkelanjutan dalam jangka panjang.
Menurutnya untuk rute-rute perintis itu sesuai untuk diterbangi oleh Pesawat jenis ATR dan Dornier yang berkapasitas maksimal 50 penumpang. Maskapai ternama dari Indonesia Bagian Timur, Xpressair mengambil satu dari rute tersebut, yaitu rute Pekanbaru-Tanjung Pinang.
Rute itu diterbangi pesawat Dornier, setiap enam hari dalam seminggu, kecuali pada Hari Rabu. Rute-rute itu sempat diterbangi Maskapai Riau Airlines. Kini, Riau Airlines tidak lagi beroperasi semenjak tiga tahun yang lalu. Bahkan, pemerintah setempat sebagai pemilik saham akan menutup Riau Airlines.
Sementara ini ada lima Penerbangan Perintis dari Bandara Sultan Syarif Kasim II yaitu Bandara Pasir Pengaraian, Bandara Kota Dumai, Bandara Tembilahan Indragiri Hulu dan Bandara Dabo Singkep Kepulauan Riau dan Bandara Tanjung Pinang Kepulauan Riau.
 Tarif penerbangan ini disubsidi oleh pemerintah sehingga relatif terjangkau menjadi sebesar Rp283.000. Penumpang menggunakan pesawat jenis Cessna Grand Caravan C208B berkapasitas 16 penumpang yang terbang sekali seminggu. (Melba)