BERTUAHPOS (BPC), JAKARTA – Ketua Bidang Organisasi HIPMI, Anggawira terpilih secara aklamasi oleh para pengusaha yang tergabung dalam Perhimpunan Pengusaha Jasa Kantor Bersama dan Inkubator Usaha (VOACI – Virtual Office & Co Working Space Association). Angga menyatakan, VOACI Lahir dan Siap jadi Mitra Pemerintah Mendorong Ekonomi Kreatif.
Anggawira menyatakan VOACI akan menjadi mitra pemerintah dalam menentukan regulasi-regulasi ke depannya. “VOACI ini terdiri dari para pengusaha baik dalam negeri maupun Penanaman Modal Asing (PMA) antara lain Voffice, Regus, dan operator-operator lainnya. VOACI ini pun sudah terbentuk di berbagai Pimpinan Dearah seperti Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Bali, Jawa Timur dan Kalimantan Selatan,” sebutnya.
Anggawira menambahkan, Masyarakat Ekonomi Asean sudah di depan mata dan Indonesia harus terus bertumbuh dalam hal ekonomi kreatif.
“Kehadiran asosiasi ini bertujuan mensinergikan potensi pengusaha untuk mendorong tumbuhnya start up bussines, di era digital ini kita harus mendorong sentra-sentra ekonomi baru, untuk itu pemerintah harus sensitif dengan memberikan regulasi dan insentif yang pro bisnis,” ujarnya.
Anggawira juga menambahkan kalau potensi ekonomi kreatif Indonesia sangat potensial dan sektor ini juga dikenal sebagai sumber daya terbarukan yang tidak ada habisnya untuk diciptakan. Berbeda dengan sumber daya alam yang suatu saat akan terancam habis atau menipis. Lebih dari itu, ekonomi kreatif ini juga dapat dijadikan penguatan identitas bangsa. Selain kelebihan Indonesia yang dikenal kaya akan nilai-nilai kearifan lokal, juga jika dibandingkan pengembangan sektor yang tidak terbarukan lainnya.
Hal ini turut didukung oleh momentum bonus demografi yang mengindikasikan semakin bertambahnya populasi usia produktif. “Semakin bertambahnya jumlah populasi usia produktif penduduk Indonesia dan semakin tingginya penetrasi pengguna internet (netizen), maka akan menjadikan semakin besar pula kemampuannya dalam berkreasi atau mengolah suatu gagasan dengan kreativitas untuk menciptakan suatu produk yang bernilai tambah dan berkualitas tinggiâ€, tuturnya.
Ia menekankan, perlu diketahui bahwa kekuatan ekonomi kreatif Indonesia ini lebih menarik mengingat didukung oleh bonus demografi dan tingginya penetrasi pengguna internet dibandingkan negara lain yang sedang terhambat keterbatasan usia produktif atau tidak memiliki kesempatan merasakannya, seperti negara-negara lainnya. Sehingga nantinya sektor ini diharapkan dapat menjadi sektor andalan Indonesia yang berkelanjutan yang patut dikembangkan kedepannya.
Menurutnya, generasi yang sudah melek informasi dan teknologi yang kemunculannya akan menjadi kekuatan potensial terbentuknya ekonomi kreatif. Kesempatan tersebut tentunya tidak boleh disia-siakan begitu saja karena berpotensi melahirkan atau memicu pertumbuhan bisnis baru yang berbasis kreativitas yang dapat memberikan keunggulan kompetetitif.
“Tren perkembangan industri kreatif kian semakin mencuri perhatian dan mungkin tidak terpikirkan sebelumnya bahwa industri ini mampu tumbuh lebih cepat. Jika dalam suatu bisnis konvensial sebelumnya identik dengan mencari investor atau modal, maka industri yang berbasis kreatifitas ini justru tidak disangka malah justru mendatangkan minat investor atau pemodalâ€, kata Doktor lulusan Bidang Ilmu Manajemen Universitas Negeri Jakarta ini. (rilis/mj)