BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Meskipun Pertamina wilayah pemasaran Sumatera Barat (Sumbar) Riau telah memberitahu bahwa di Riau tidak lagi menjual Pertamax, nyatanya masih ada sebagian SPBU di Riau, khususnya Pekanbaru yang menjual bahan bakar RON 92 tersebut.
Seperti yang dikatakan olah Hariz warga Panam kepada bertuahpos.com, Jumat (11/12/2015). “Masih ada kok yang jual, harganya masih Rp 10ribuan seperti di SPBU di Air Hitam,” ujarnya.
Selain itu di SPBU tersebut, lanjutnya, juga masih tertulis Pertamax dan bukan Pertamax Plus seperti yang dikatakan oleh Branch Marketing Manager Ardyan Adhitia beberapa waktu lalu.
“Saya masih lihat yang jual Pertamax masih ada kok,” lanjutnya.
Sementara itu hal senada juga dikatakan oleh Mulya warga Sukajadi. Dirinya mengatakan, masih menemukan SPBU yang menjual Pertamax.
“Saya lihat masih ada yang jual, sebenarnya saya sendiripun juga tidak terlalu sering memakai Pertamax. Karena harganya itu mahal mencapai Rp 10 ribuan,” keluhnya.
Selanjutnya hal yang sama dikatakan oleh Yani yang juga dari Panam. Dirinya menjelaskan, meskipun Pertamax tidak dijual lagi di Pekanbaru, dirinya tidak merasa pengaruh atas hal tersebut.
“Ya kalau saya tidak terlalu terpengaruh, soalnya masih ada Premium dan Pertalite yang sering saya pakai. Kalau untuk Pertamax sih jarang dibeli karena mahal dan kadang terpaksa dibeli jika SPBU tak ada premium,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, pihak Pertamina Wilayah Pemasaran Sumatera Barat dan Riau mengatakan bahwa Pertamax tidak lagi dijual di Provinsi Riau. Demikian yang dikatakan oleh Branch Marketing Manager Pertamina Wilayah Sumbar Riau Ardyan Adhitia.
(Baca : Pertamina Tak Lagi Jual Pertamax di Riau)
“Kalau kita jual Pertamax harga lebih mahal daripada Pertamax Plus dan saya susah melakukan pemasarannya. Kualitas Pertamax Plus yang di atas Pertamax masak harganya lebih mahal,” katanya kepada bertuahpos.com
Saat ini, kata Ardyan, produksi Pertamax berada di daerah Balongan, Provinsi Jawa Barat (Jabar). Sedangkan untuk Pertamax Plus sendiri berada di Plaju, Provinsi Sumatera Selatan.
“Jadi jika kita memasok Pertamax Plus yang berasal dari Plaju, tentunya untuk biaya jadi lebih murah. Sedangkan jika kita pasok dari Jabar untuk pertamax, tentu harganya lebih mahal,” lanjutnya. (iqbal)