BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Kongres HMI ke 29 yang berlangsung di Pekanbaru selama seminggu menyisakan aksi kerusuhan yang dilakukan oleh HMI Makasar. Hanya permasalahan akomodasi dan konsumsi, para mahasiswa tersebut merusak sejumlah fasilitas, seperti halte yang terletak di GOR Sudirman dan MTQ.
Bukan hanya itu saja kelakuan yang dilakukan oleh para HMI Makasar tersebut, pihak kepolisian juga menemukan berbagai jenis senjata tajam yang dibawa oleh para mahasiswa.
“Sudah ada korban yang terjadi, mereka harus diproses dengan hukum yang berlaku,” kata Anggota DPRD Provinsi Riau, Ilyas HU, Senin (23/11/2015)
Kecaman terhadap kelakuan HMI Makasar tersebut juga direspon oleh Anggota Komisi E DPRD Provinsi Riau Muhammad Adil. Dirinya menyarankan kepada seluruh mahasiswa Riau untuk turun mengusir rombongan liar HMI yang membuat kerusuhan.
“Kumpullah mahasiswa yang ada di Riau ini dan usir rombongan liar tersebut. Kita yang mengadakan acara kok kita yang jadi korban,” ujarnya.
Ia juga meminta kepada penegak hukum untuk mengusut tuntas permasalahan yang diakibatkan oleh para mahasiswa. Untuk itu, DPRD Provinsi Riau akan memanggil panitia pelaksana Kongres HMI untuk mempertanyakan tentang kerusuhan yang terjadi di Pekanbaru.
“Kita akan panggil seluruh panita HMI Riau tersebut. Kita akan mempertanyakan bagaimana bisa terjadi kerusuhan ini,” lanjutnya.
Sebagaimana diberitakan, belum lagi kongres berjalan, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sudah membekaskan rasa kekecewaan bagi pengguna jalan di Kota Pekanbaru. Pasalnya, ratusan massa HMI asal Makassar melakukan aksi blokir Jalan Sudirman, tepatnya di depan Gedung Gelang Remaja di wilayah kawasan Purna MTQ, Pekanbaru.
Keluhan itu muncul dari Taufik A, salah seorang pengguna jalan saat melintas di Jalur Sudirman, depan Purna MTQ, Pekanbaru Sabtu (21/11/2015). “Macetnya panjang. Pengguna jalan harus mutar arah. Sekarang kondisinya sudah dibuka satu jalur,” katanya kepada bertuahpos.com.
Dia menyebutkan sekitar ratusan lebih mahasiswa asal Indonesia Timur itu bahwa sempat menyalakan api di tengah jalan protokol itu. “Saya sempet berbincang dengan mereka. persoalanya masalah akomodasi dan penginapan yang hingga saat ini belum difasilitasi oleh pihak panitia,” ujar Taufik menirukan ucapan masa aksi yang sedang orasi dilokasi kejadian. (Iqbal)