BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Ibu Kota Provinsi Riau, Pekanbaru terus berbenah. Seiring tumbuh kembangnya geliat ekonomi dan jumlah penduduknya, kota lahir pada 23 Juni 1784 silam atau 230 silam ini kian memoles diri.
Berada di kawasan yang strategis, secara geografis menjadi pintu masuk ke mancanegara, seperti Singapura atau pun Malaysia. Menjadikannya sebagai kota tujuan investasi terbaik. Dengan munculnya berbagai gedung pencakar langit serta perputaran ekonomi yang sangat tinggi menunjukkan perekonomian, investasi dan pembangunan tumbuh pesat.
Perkembangan Kota Pekanbaru dari tahun ketahun berbanding lurus dengan pertumbuhan penduduk, yang tahun 2012 lalu 964.558 jiwa serta diperkirakan tahun 2013 ini penduduk Pekanbaru mencapai 1,1 juta jiwa. Namun, saat siang hari jumlah penduduk di Pekanbaru bisa mencapai 1,5 juta jiwa karena banyaknya penduduk diluar Pekanbaru melakukan kegiatan ekonominya di Kota bertuah. Seiring berkembangnya Kota Pekanbaru, pertumbuhan pembangunan juga semakin meningkat.
Walau Pekanbaru tidak memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang memadai, namun Pekanbaru memiliki banyak potensi investasi. Hal tersebut dipastikan dengan hadirnya penghargaan dari Sindo Magazine yang diberikan Kemendagri, Gemawan Fauzi kepada Wali Kota Pekanbaru, H Firdaus ST MT sebagai Kota Tujuan Investasi Terbaik 2013. Jika terus dikembangkan, 2030 mendatang Pekanbaru menjadi pusat perekonomian Nasional bahkan Internasional. Hal ini didukung dengan posisi Pekanbaru yang dekat dengan negara tetangga dan dukungan akses transportasi yang sudah mulai berkembang.
Walikota Pekanbaru, Firdaus ST, MT melakukan peninjauan ke Rusunawa
Untuk mendukung hal tersebut, dukungan infrastruktur harus ditingkatkan guna meningkatkan pula perekonimian dan kesejahteraan masyarakat. Perlu adanya Pekanbaru membuka dan memanfaatkan lokasi dan luas wilayah di setiap kecamatan menjadi nilai jual yang sangat potensial. Semua itu juga didukung dengan program strategis Pemko yang dicetuskan Wali Kota Pekanbaru, H Firdaus ST MT dan Wakil Walikota Pekanbaru, Ayat Cahyadi SSi dalam visi Kota Pekanbaru 2025 (Perda No 1 Tahun 2011).
Terwujudnya Kota Pekanbaru Sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa, Pendidikan serta Pusat Kebudayaan Melayu Menuju Masyarakat Sejahtera Yang Berlandaskan Iman dan Taqwa. Dengan konsep pembangunan kota moderen, Pemko fokus pada beberapa pola pembangunan. Yaitu pola ruang berupa blok dan super blok, fokus pada Jalita (Jalan (saum-bus-monorail-MRT), Listrik (gardu induk sumatera), Air (air bersih & sanitasi) serta Telekomunikasi) sampai akhirnya terbentuk Pekanbaru yang Smart City (Potensi, peluang, sikon,waktu), Liveable City (Lingkungan bersih, sehat, asri, iman, gotong royong, pendidikan, green school, bank sampah, sekolah mengaji) dan Green City (Ramah Lingkungan, berkelanjutan).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Pekanbaru memiliki 12 Kecamatan dengan luas wilayah terbesar ada di Kecamatan Tenayan Raya 171,27 Km² atau 27,09 persen dari luas Pekanbaru, Rumbai Pesisir 157,33 Km² (24,88 persen) dan Rumbai 128,85 Km² (20,38 persen). Meski begitu, ketiga wilayah terbesar tersebut masih belum termanfaatkan dengan pembangunan yang disentralisasinya terjadi di Kecamatan Pekanbaru Kota, Senapelan, Sukajadi dan Tampan. Dari data Bappeda Pekanbaru ternyata pemanfaatan lahan di Tenayan Raya baru 10 persen atau hanya 17,129 Km². Hal yang sama juga terjadi di Rumbai dan Rumbai pesisir.
Dengan kondisi itu, Pemko mulai mengalihkan program strategis ke ketiga daerah tersebut karena pusat kota Pekanbaru sudah sangat jenuh dengan pembangunan dan pengembangan. Program super blok di Meranti Pandak Rumbai Pesisir, pusat perekonomian baru di Tenayan Raya serta pusat pariwisata di Rumbai. Untuk mendukung semua itu, Pemko juga menyiapkan program strategis berupa jalan lintas dan jalan lingkar mengitari Kota Pekanbaru. Tidak hanya itu, jalan tersebut juga menghubungkan antara Rumbai Pesisir, Rumbai dan Tenayan Raya. Dengan adanya akses jalan tersebut, tidak hanya Pekanbaru yang menjadi maju, namun juga perekonomian masyarakat akan meningkat. Diantaranya meningkatkan nilai jual lahan disekitar akses jalan, terbukanya kesempatan investasi dan pertumbuhan ekonomi masyarakat di lokasi tersebut. Selain itu, ketiga wilayah tersebut termanfaatkan dan tidak lagi menjadi anak tiri pembangunan Pekanbaru.
‘’Ada multiplayer effect dari prograsm strategis ini. Selain program pemerintahan berjalan baik, masyarakat meningkat kesejahterannya dan jelas mendatangkan investasi yang besar di tempat tersebut. Dengan begitu, jelas membuka kesempatan tenaga kerja terbuka lebar. Mengambangkan wilayah selatan sama dengan membangun ekonomi Indonesia. Jalan lingkar luar mulai dari pasir putih, lintas timur km 17 kulim, tebing tinggi okura jalan tol Pekanbaru Dumai di Minas sepanjang 30 km menjadi ruas jalan yang strategis terhadap pertumbuhan ekonomi indonesia untuk mendukung MP3Ei Hope untuk wilayah Sumatera. Kelak, akses tersebut juga akan dibuka menjadi jalan raya Nasional. Ini dukungan Pekanbaru untuk mendukung Indonesia kedepannya,’’ terang Wali Kota Pekanbaru, H Firdaus ST MT.
Jalan Melingkari Pekanbaru
Arah pembangunan kedepan adalah pembangunan di Kecamatan Tenayan Raya yang sudah memiliki program strategis. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2×100 MW di Lokasi Kawasan Industri Tenayan Raya (KIT) sudah dimulai sejak lama. Mendukung kondisi tersebut, Pemko juga menyiapkan berbagai program strategis lainnya sehingga membuka isolasi dan pemerataan pembangunan. Diatas lahan Teluk Lembu Ujung sudah dibangun Rumah Susun (Rusun) melalui anggaran pusat dari Kementrian Pekerjaan Umum (PU) yang diproyeksikan menjadi tempat untuk pekerja di wilayah KIT dan sekitarnya. Rusun juga dibangun jalan yang akan memiliki tiga jalur yang menjadi jalur yang sangat besar dan memperlancar akses transportasi di Pekanbaru. Jalan yang menjadi bagian dari Ring Road tersebut menjadi jalur penghubung lintas timur dengan lintas tengah Sumatera.
Akses jalan dari titik wilayah Tenayan Raya menuju Okura, Jalan Yos Sudarso, melewati Jembatan Siak II dan terus ke Pantai Cermin hingga ke Jalan Garuda Sakti. Untuk tahap pembukaan atau perintisan, sudah dimulai dari Tenayan hingga ke Okura yang menelan biaya sebesar Rp23 miliar. Sedangkan untuk tahap pertama, akan dibangun sepanjang 17 kilometer dengan luas 70 meter serta tahap kedua sepanjang 22 kilometer. Secara rinci, jalan tersebut akan di mulai dari Jalan Badak hingga Jalan Lintas Timur dengan panjang 3,6 Km, Lintas Timur ke Siak Hulu sepanjang 4,2 Km, Jembatan Siak V di Okura menuju akses jalan Tol sepanjang 14 Km, Jalan depan Rusunawa Teluk Lembu Ujung ke wilayah Kawasan Industri Tenayan (KIT) sejauh 6 Km serta jalan melingkari kawasan perkantoran sejauh 2 Km yang membuka akses untuk semua wilayah di Pekanbaru
Â
Komplek Perkantoran Pemerintahan
Kondisi pembangunan di pusat pemerintahan Pekanbaru saat ini sudah sangat jenuh. Dengan tersebarnya kantor pelayanan satker membuat masyarakat kesulitan dalam pengurusan. Sementara itu, kantor pemerintahan saat ini sudah tidak representatif mengingat kondisi pertumbuhan Pekanbaru yang sangat pesat saat ini. Dengan pertimbangan yang sangat matang dan berbagai pengkajian, Pemko berencana membangun komplek kantro pemerintaha baru di Kecamatan Tenayan Raya. Keberadaan kantor ini juga akan mengundang pembangunan lainnya di sepanjang jalur menuju pusat pemerintahan yang akan dikunjungi banyak orang. Tidak mudah untuk menyiapkan bangunan tersebut, karena memerlukan anggaran Rp1,4 Triliun yang akan dibagi dalam tiga tahun penganggaran di APBD Pekanbaru.
 Pembangunan pusat pemerintahan pekanbaru juga sudah melalui proses dan mekanisme yang sudah tersusun rapi serta aspiratif. Mulai dari sudah masuknya dalam Rencana Pembnagunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sesuai dengan hasil uji publik yang secara otomatis masyarakat terwakili. Revisi Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota dan dilengkapi uji publik lebih dua kali baik oleh Bappeda maupun secara masal yang digelar di Hotel Premier Pekanbaru beberapa waktu lalu. Bahkan, surat ke Kemendagri sudah dikirim melalui pj Gubri saat itu, Djoherman Johan. Berlokasi di jalan Badak, tidak hanya mengumpulkan seluruh satker dan sekretariat Pemko Pekanbaru, di tempat tersebut juga akan dilengkapi dengan lanndscape dan fasilitas umum yang akan diperuntukkan kepada masyarakat Pekanbaru. Mulai dari adanya City Walk, danau besar dan jembatan serta Islamic Center dan lapangan serta Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang bisa difungsikan menjadi taman.
  Dari rencana dan maket yang sudah disiapkan, terdapat bangunan megah yang berada di tengah yang dikelilingi delapan bangunan Satker. Diantaranya, terdapat lapangan hijau luas dengan konsep garden akan membuat lokasi menjadi asri. Dengan komplek perkantoran baru ini baik koordinasi sesama satker dan sekretariat maupun pelayanan kepada masyarakat bisa lebih efektif karena berada di satu wilayah. Total 300 hektar lahan yang akan disulap menjadi pusat perkantoran baru yang juga cikal bakal pusat pertubuhan ekonomi yang baru. Hadirnya komplek tersebut juga berdampak positif untuk masyarakat sekitarnya, terutama dalam membuka peluang usaha untuk mendukung perkembangan daerah.
Walikota Pekanbaru melakukan peninjauan program padat karya Tenayan Raya
Solusi Pemerataan Pembangunan
Wali kota Pekanbaru, H Firdaus ST MT telah meresmikan ground breaking/ pemancangan dan peletakan batu pertama pengembangan komplek perkantoran Tenayan Raya, pada Kamis (20/08/2015) lalu. Ribuan tamu undangan yang terdiri dari Anggota DPRD, Kepala Dinas SKPD Pekanbaru, Camat, Lurah, RT/RW, tokoh masyarakat serta lapisan masyarakat turut meramaikan agenda tersebut.
Wali Kota Pekanbaru, H Firdaus ST MT mengatakan pembangunan harus diiringi secara bersamaan. Sesuai dengan cita – cita pendiri bangsa ini adalah “bangunlah jiwanya dan bangunlah badannya”. Maksud analoginya adalah Pembangunan selain bentuk fisik perkantoran juga pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat Pekanbaru. “Saat ini baru sekitar 30 persen pembangunan Kota Pekanbaru. Berarti sesuai amanat undang – undang ada sekitar 40 persen lagi wilayah Pekanbaru bisa di bangun. Hal ini perlu dilakukan pemerataan pembangunan sehingga kota metropolitan yang diidamkan bisa kita bangun,” katanya.
Kedepan Kota Pekanbaru selain melakukan pemerataan pembangunan juga akan membangun jalan outoringroad jalan lingkar luar dan membangun tol Pekanbaru Dumai. “Insya Allah tahun ini pembangunannya sudah mulai berjala,” ungkapnya. Dijelaskannya, ada tiga modal Kota Pekanbaru untuk menjadi kota metropolitan madani kedepannya. Mesko kota Pekanbaru memiliki sumber daya alam terbatas. “Pertama pembangunan sdm, kedua Modal kota Pekanbaru yang memiliki luas 632,26 km persegi dan ketiga adalah modal letak Pekanbaru yang strategis,” katanya.
Dengan luas yang hampir sama dengan Provinsi DKI Jakarta, dengan membangun lahan kosong di beberapa kawasan Pekanbaru. Yang salah satunya komplek Perkantoran Tenayan Raya, pemerataan pembangunan dan pengembangan SDM tak menampik Kota Metropolitan yang Madani bisa terwujud.
Sport Center Pekanbaru
Rencana strategis Pemko di Tenayan Raya juga terkait dengan pembangunan pusat olahraga dan kepemudaan. Sport center yang berada di jalan Pelembang masih di wilayah Kecamatan Tenayan Raya. Di lokasi tersebut akan berdiri berbagai fasilitas olahraga serta Bumi Perkemahan milik Pekanbaru yang diperkirakan mampu menampung 1500 orang lebih. Dari maket yang sudah disiapkan, terdapat berbagai fasilitas seperti Rute Sirkut dengan panjang lintasan 3 kilometer, lapangan tenis, lapangan sepak bola dengan standar nasional, Gor tenis, gor bulutangkis, gor Futsal, gor volleyball dan gor sepaktakraw.
Tidak hanya itu, di lokasi ini juga aka nada taman serta ruang terbuka hijau yang bias menjadi lokasi wisata masyarakat pekanbaru maupun wisatawan yang datang ke Pekanbaru. Mendukung akses tersebut, Pemko juga membangun akses jalan sepanjang 8 kilometer menuju lokasi sport center dari jalan parit indah maupun di jalan menuju Labersa Hotel. Dengan akses jalan tersebut, jarak antara Bandara Sulatan Syarif Kasim II ke lokasi bisa ditempuh hanya 15-20 menit saja atau lebih dekat dari pusat kota. (Adv)