BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU- Bus Air atau Kapal Senapelan milik Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru sudah resmi beroperasi 29 Oktober lalu. Sebelumnya kapal hibah dari Pemerintah pusat melalui Provinsi Riau ini sempat mangkrak hampir setahun.
Sejak sepekan diluncurkan penumpang kapal berwarna putih itu masih sekitar 50 persen. “Kalau di rata-ratakan untuk tiap harinya 20 penumpang,” kata Febri, petugas loket Bus Air kepada kru bertuahpos com, Kamis (05/11/2015).
Febri mengatakan saat peluncuran pertama seminggu yang lalu. Dilakukan promo gratis naik bus air selama tiga hari. “Kalau waktu promo yang gratis, banyak yang naik 50 penumpang lah. Tapi kalau sekarang setengah dari itu,” sebutnya.
Untuk rute yang paling banyak dikunjungi yakni Desa Wisata Okura. Sebab daerah tersebut bila menggunakan angkutan darat sepeda motor membutuhkan biaya lebih malah dan waktu yang lama. “Kalau tarifnya masih sama bang Rp 15 ribu sekali jalan. Kalau di tujuan mau balik ke Pelabuhan Sungai Duku ada petugas tiket juga yang jual di dalam kapal,” tambah Febri.
Bus air yang memiliki kapasitas hingga 50 penumpang ini akan melayani rute seputaran Sungai Siak yakni dari Pelabuhan Sungai Duku hingga Desa Okura. Bus Air bernama Senapelan ini memiliki spesifikasi panjang 15,2 meter, lebar 4 meter dan bobot kapal 31 ton dengan kecepatan 15-25 knot, mesin 2 unit x 200 PK.
Seperti yang diketahui Pemko Pekanbaru mensubsidi ongkos bus air Rp 25ribu. “Kalau dihitung-hitung semestinya Rp 40ribu, karena amanat undang-undang pemerintah daerah harus menyediakan angkutan massal maka kita beri subsidi sehingga harga tiket hanya Rp 15ribu,” kata Walikota Pekanbaru, Firdaus MT belum lama ini.
Firdaus berharap Kapal Senapelan tidak hanya menjadi transportasi air alternatif masyarakat. “Harapan kita juga supaya bus air bisa menjadi objek wisata. Masyarakat tidak perlu berlibur keluar daerah, cukup naik bus air sambil menikmati pemandangan Sungai Siak. Ini yang kita harapkan dunia usaha bisa membuat paket-paket wisata yang disinergikan dengan pemerintah,” katanya. (Riki)