BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Asisten II Bidang Pembangunan dan Ekonomi Provinsi Riau, Masperi, diteriaki massa aksi sebagai provokasi. Sebab sebelumnya massa tidak pernah meminta agar pejabat Pemprov untuk turun dalam menemui mereka.
“Kami tidak pernah minta pejabat untuk turun temui kami,” kata Koordinator Aksi Risky Ananda. Masperi hanya diteriaki saat berada dalam massa aksi. Bahkan setibanya menjumpai massa, dia hanya disuruh duduk didalam massa.
Massa aksi bahkan tidak menerima kesempatan Asisten II untuk berbicara. “Kami tidak butuh sisapapun dari pejabat pemerintah Riau untuk berbicara. Kami butuh Presiden Jokowi untuk merespon kami hari ini. Baru kami pulang,” kata Amriadi Bahar, salah seorang dosen mahasiswa dalam orasinya.
Kini Ribuan mahasiswa dan dosen UIN Suska Riau itu sudah berhasil menduduki kantor gubernur Riau. Rencana sebelumnya memusatkan aksi Ruas jalan Cut Nyk Dien, kini berubah di halaman kantor gubernur Riau, sekaligus merayakan Hari Sumpah Pemuda tampa Asap di Riau
Aksi ini menuntut amandemen undang-undnag nomor 32 tahun 2009 serta Pergub Riau nomor 11 tahun 2014 tentang mengharamkan pasal pembakaran hutan. Sebanyak 11 tuntutan dimuat dalam pernyataan sikapnya.
Koordintor Aksi, Rizky Ananda, menyebutkan aksi yang dilakukan kali ini menuntut agar pemerintah memberlakukan denda untuk restorasi sosial dan kesehatan masyarakat di Riau bagi perusahaan pembakar lahan. (Melba)