BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Puluhan ibu rumah tangga turut serta dalam melakukan aksi demo bersama Gerakan Mahasiswa Pemantau Riau (Gempar), Rabu (28/10/2015). Demo tersebut terkait penuntasaan kasus dugaan korupsi yang dilakukan oleh keluarga Rahman.
Ketika bertuahpos.com menemui salah seorang ibu rumah tangga, Yuni, yang melalukan demo mengakui sebelum berdemo telah memasak untuk keluarganya di rumah. Bahkan dirinya sudah mendapatkan ijin dari suaminya melakukan aksi demo.
“Udah tadi ijin sama suami. Bahkan masak untuk keluarga juga sudah,” katanya kepada bertuahpos.com.
Selain itu, Yuni juga mengakui bahwa mengikuti demo ini hanya sekedar ikut-ikutan saja karena diajak teman.
“Cuma ikut-ikutan dan memeriahkan demo saja. Kebetulan ke sini sama adek. Kami juga tidak ada dibayar,” lanjutnya.
Sementara itu Yaya juga mengatakan hal yang sama, dirinya hanya sekedar ikut dan memeriahkan demo yang berlangsung pada hari ini.
“Ya cuma ikut-ikutan saja sih, lagian ibu-ibu yang ikut juga banyak kok. Kan tidak sendirian,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, Gerakan Mahasiswa Pemantau Riau (Gempar) bersama puluhan ibu rumah tangga melakukan demo terkait dugaan korupsi yang dilakukan oleh trio Rachman, Rabu (28/10/2015).
Adapun tuntutan para Gempar ini adalah, pertama mendesak KPK untuk turun langsung mengusut tuntas dugaan KKN atas konspirasi pelelangan proyek di ULP Provinsi Riau atas anggaran APBD Riau sebesar Rp 2 Triliun.
Kedua, meminta KPK untuk memeriksa Edwar selaku kasubag ULP Riau, Kabag ULP Riau Hamid, Kepala ULP Riau Indra dan Ornalis selaku penghubung jasa proyek serta perusahaan pemenang. Selain itu, masa aksi juga mempertanyakan kemana aliran dana 14,5 persen dari Rp 2 triliun APBD Riau.
Ketiga, mendorong KPK agar mengusut tuntas aktor intelektual yang di duga kuat adalah Trio Rahman (Andi Rahman, Anto Rahman dan Juni Rahman di balik konspirasi pelelangan proyek ULP dan LPSE serta Irma Rahman yang terindikasi dugaan telah melakukan KKN. (Iqbal)