BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Wakil Ketua DPRD Riau Noviwaldy Jusman mengatakan, saat ini hutang eskalasi Pemprov Riau mencapai Rp 222,3 Miliar untuk pelunasan hutang Pemprov Riau.
“Untuk hutang sebelumnyakan sudah dibayarkan. Tapi sekarang ini ada perbedaan antara Badan Arbitrase Nasional Indonesia dan BPKP ada perbedaan angka, dan kita meragukan hal tersebut,” katanya, Kamis (15/10/2015).
Tapi, jika ada surat dari Pemprov Riau melalui SKPD terkait bisa membuktikan kepada DPRD sampai jam 2 nanti. “Apakah benar ada putusan dari MA bayar sekian, tahun sekian dan anggarannya sekian. Jika tidak ada, kita akan ke Jakarta untuk konfirmasi mengenai hal tersebut,” jelasnya.
Selain itu, katanya, pelunasan main stadion dan infrastruktur PON mencapai ratusan miliar. Tapi, jika dasar hukum kuat maka bisa dibayarkan hutang tersebut. Namun jika tidak ada berkas yang lengkap, maka jangan dianggarkan.
“Kalau Kejagung kasih kita surat untuk segera bayar, maka kita bayar. Atau ada putusan lebih tinggi. Misalnya presiden mengeluarkan Kepres, atau menteri mengeluarkan keputusan menterinya baru bisa kita bayar,” lanjutnya.
“APBD inikan disusun bersama DPRD dengan Pemprov Riau. Disini kami juga punya etika, kalau bisa yakinkan kami, dibayar kalau tidak ya jangan dibayar,” tutupnya.
Sementara itu, Anggota banggar DPRD Riau, Muhammad Adil, kembali mengatakan, jika pemprov Riau ingin membayar utang, SKPD terkait harus melengkapi dokumen untuk pembayaran tersebut.
“Saat ini, SKPD masih belum bisa mendapatkan bukti hukum atau dokumen lainnya. Sekarang ini mereka itu mikirkan utang atau rakyat? Rakyat itu harus didahulukan, tapi jika berkas belum lengkap jangan dibayarkan dulu,” kata Adil.
Dirinya menegaskan, pihak Pemprov yang nantinya akan membayar hutang yang ada di SKPD kalau belum ada surat yang jelas, tidak usah dibayar.
“Banggar inikan merupakan lembaga DPRD Provinsi, DPRD ini juga ada prosedur. Dan ikuti dulu proses yang ada, seharusnya telaah dulu melalui komisi A, kalau perlu ke KPK, kita minta pengamanan yang streril,” jelas Adil. (Iqbal)