BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Beberapa hari lalu, puluhan perwakilan dari mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau mendatangi Komisi E DPRD Riau. Kedatangan mahasiswa tersebut dikarenakan adanya kebijakan alfa studi yang memberatkan para mahasiswa. (baca : Terancam DO, Puluhan Mahasiswa UIN Datangi DPRD Riau)
Sebelumnya, Komisi E akan menjadwalkan pertemuan antara rektorat dan mahasiswa pada kamis ini. Namun, menurut penuturan Ketua Komisi E, Masnur kepada bertuahpos.com mengatakan pemanggilan rektor untuk hari ini ditunda.
“Pemanggilan untuk pihak rektorat dan mahasiswa hari ini ditunda. Penundaan ini karena rektor sedang tidak ada di Pekanbaru,” katanya, Kamis (15/10/2015).
Karena hal tersebut, pihaknya akan kembali menjadwalkan pemanggilan rektorat dengan mahasiswa untuk meminta kejelasan permasalahan yang sebenarnya. Komisi E sendiri nantinya akan mengirimkan undangan resmi untuk mendatangkan pihak rektorat dengan mahasiswa.
“Kita akan lihat permasalahannya dan jangan sampai mereka kita panggil tapi tidak datang,” jelasnya lagi.
Sebagaimana diketahui, Kedatangan mahasiswa ini bertujuan untuk menuntut kembali berkuliahan dikarenakan mereka menjadi korban kebijakan rektor yang dinilai tidak memihak kepada mahasiswa. “Kedatangan kami kesini karena adanya kebijakan rektor yang tidak memihak kepada mahasiswa,” kata Nurhayadi selaku perwakilan masa aksi.
Dirinya menjelaskan, sebanyak hampir 2000 mahasiswa di UIN saat ini menjadi alpa studi. Penyebab adanya alpa studi ini dikarenakan adanya kesalahan bank yang sempat offline pada tanggal 28 sampai 31 juli.
“Kami terutama yang didaerah tidak bisa membayar SPP kepada bank karena adanya jaringan offline. Dan membuat kami tidak bisa membayar SPP dan langsung dinyatakan alpa studi,” katanya. Selain itu, bank bekerjasama dengan UIN tidak melayani mahasiswa diatas jam 1 siang.
Dalam surat peraturan rektor yang bernomor 0594/R/2015 di poin keempat mengatakan mahasiswa DIII semester VIII dan SI semester XIV yang terlambat membayar uang semester akan dinyatakan sebagai mahasiswa Drop Out.
Selain itu, di poin tersebut, mahasiswa jenjang S1 TA 2014-2015 dan seterusnya masa studinya hanyalah 10 semester. Mahasiswa jenjang S1 TA 2014-2015 dan seterusnya semester X yang terlambat menbayar uang kuliah dinyatakan sebagai mahasiswa Droup Out. (baca: Lima Dampak Kebijakan Alfa Studi Terhadap Mahasiswa UIN)
“Dengan adanya hal tersebut tidak ada sosialisasi rektorat kepada mahasiswa. Dan sampai sekarang ini pihak rektorat tidak menggubris. Sudah dua bulan lebih tidak ada tanggapan. Kami ingin meminta solusi konkrit mengenai masalah ini,” jelasnya. (Iqbal)