BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Situasi politik tidak menentu, yang terjadi di Indonesia termasuk di Riau, memberikan sentimen buruk bagi pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Pengusaha dan para investor cenderung menyakini bahwa situasi aman dan kondusif adalah peluang bagi mereka untuk melakukan investasi.
Menurut Fasilitator Markplus Institute Anang Supardi, situasi politiklah yang membuat kondisi ekonomi negeri ini kacau balau. “Baigaimana tidak, investor merasa tidak aman meletakkan uangnya jika situasi politik terus berkecamuk. Mereka takut akan rugi besar,” katanya.
Dia menyakini bahwa situasi politik saat ini membuat pertumbuhan ekonomi semakin rusak. Maka jangan salahkan jika investor ramai-ramai menarik uangnya. Meski demikian, mantan Meneger Marketing salah satu stasiun TV nasonal ini, tetap meyakini bahwa perekonomian Indonesia dan Riau akan membaik walaupun lambat.
“Tidak semua industri itu akan runtuh, jika pandai melihat peluang,” sambung Anang.
Berpendapat bahwa perekonomian di Provinsi Riau tidak jauh berbeda dengan prinsip dasar perekonomian Indonesia. “Ekonomi di Riau ditopang tingkat konsumsi,” katanya. (Baca: Anang Supardi: Ekonomi Riau Ditopang Tingkat Konsumsi)
Jika daya beli masyarakat melemah kemungkinan besar pertumbuhan ekonomi Riau juga akan melambat. Dia menyebutkan hingga saat ini, tingkat konsumsi di Riau memang masih belum kuat.
Sektor lain yang bisa menopang adalah sektor ekpor. Beberapa waktu belakangan memang sektor ekspor komoditi andalan Riau memang bermasalah. Sehingga menyebabkan pertumbuhan ekonomi Riau pada kwartal I dan II minus sekian persen. “Karena ekspornya bermasalah,” katanya. (Melba)