BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Untuk masyarakat Pekanbaru pasti sudah tidak asing lagi mendengar Rumah Belajar Rumbai (RBR) yang didirikan oleh Direktur Vision Training Centre Afisi Sabri. Rumah belajar ini sendiri berdiri sejak tahun 2013 lalu. Rumah belajar ini sendiri mulanya bekerja sama dengan Chevron namun kini menjadi lebih mandiri.
Beragam kegiatan pelatihan dilakukan di Vision Training Centre ini. Mulai dari pelatihan tata boga, perhotelan, maupun belajar bahasa inggris. Untuk tata boga sendiri, Afisi mendapatkan bantuan dari Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Pekanbaru.
“Kegiatan pelatihan tata boga yang di adakan di Vision Training Center ini merupakan bantuan dari Disnaker Kota. Dan kali ini kita juga dapat bantuan dari Kementerian Tenaga Kerja RI 2015,” ujar Afisi kepada bertuahpos.com baru-baru ini.
Pelatihan ini berguna untuk masyarakat khususnya usia produktif supaya bisa membuat usaha dirumah dan mengurangi pengangguran. “Selama ini, pelatihan tata boga telah berhasil membuat mereka untuk membuat bakery kecil-kecilan atau terima katering untuk acara,” lanjutnya.
Pada saat bertuahpos.com mengunjungi Vision Training Centre terletak di Rumbai tersebut, para peserta tengah sibuk mempersiapkan bahan dan membuat adonan makanan. Adapun yang dibuat para peserta saat ini itu adalah Pizza ukuran sedang dan ukuran mini.
Pelatihan ini sendiri, peserta telah disediakan oven untuk memanggang kue yang mereka pelajari selama pelatihan. Selain itu, untuk tenaga pengajar sendiri merupakan dosen yang ahli dibidang tata boga.
“Tenaga pengajar untuk tata boga ada dua orang, dan semuanya itu S2 yang membidangi tata boga. Jadi mereka paham apa yang harus dilakukan,” jelasnya lagi.
Untuk yang mendaftar tata boga ini sendiri saat ini dikhususkan mereka yang memiliki KTP Pekanbaru. Mereka yang telah mendaftarkan diri tersebut, akan mengikuti pelatihan selama 1 bulan dan nantinya akan dimagangkan.
“Jika mereka sudah berhasil dalam pelatihan ini, mereka bisa ditempatkan di bakery ternama. Dari 10 orang yang saya masukkan ke beberapa tempat bakery dan hotel, 7 kerja disana 3 lagi buka usaha sendiri,” katanya.
Selain itu, mereka yang mengikuti pelatihan ini berasal dari tamatan SMA maupun sekolah SMP namun mengalami putus sekolah. Maka dari itu, Afisi sendiri berkeinginan dengan mereka mengikuti pelatihan ini, Afisi juga ingin membuat cafe untuk para peserta.
“Saya juga ingin membuat cafe untuk mereka, tentunya dengan mereka yang ada di pelatihan saat ini. Selama pelatihan, kita juga akan memberikan reward kepada peserta terbaik,” ulasnya.
Selain pelatihan tata boga, Vision sendiri punya program belajar bahasa inggris gratis bagi mereka yang kurang mampu. Tentunya untuk tidak dipungut biaya sepeserpun.
“Untuk bahasa inggris gratis. Program ini dibuka setiap bulannya dan kita lakukan sendiri di Rumah Belajar Rumbai,” katanya lagi.
Dirinya saat ini juga memiliki keinginan membuat Kampung English di Pekanbaru yang tidak dipungut biaya sedikitpun. “Saya memiliki keinginan seperti itu, kita tidak minta bayaran kepada mereka. Selama ini pelajaran bahasa inggris sendiri mendapat feed back yang baik bagi mereka,” tutupnya. (iqbal)