BERTUAHPOS.COM (BPC), ROHIL – Komisi B DPRD Provinsi Riau kunjungi Rokan Hilir. Kunjungan ini merupakan kunjungan lanjutan, karena komisi ini melihat langsung, masyarakat belum banyak kemajuan, sementara potensi perikanan yang dimilik cukup besar.
Kunjungan dilakukan Selasa (6/10) kemarin diterima Bupati Suyatno diwakili Asisten III Ali Aspar, Ketua Komisi B DPRD Rohil, Hendra, ST, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan, M. Amin, SP, M.Si di lantai 4 kantor bupati, Komisi B DPRD Riau yang hadir diantaranya, Ketua Komisi, Marwan Yohanis, Anggota Komisi, Karmila Sari serta anggota lain.
Marwan Yohanis menyatakan dalam kesempatan tersebut, sampai hari ini, sejumlah rumah masyarakat masih disebut rumah tidak layak huni.
“Miris memang, kita sebagai penyelenggara pemerintahan yang disebut eksekutif, legislative, didepan mata kita, masyarakat kita masih seperti itu (miskin, red). Dan ini sudah kami lilhat langsung, tidak hanya dari paparan ini, berdasarkan itulah, kami kembali datang ke Rokan Hilir, bagaimana potensi daerah yang begitu besar, betul-betul membawa dampak untuk mensejahterakan masyarakat kita,†ujar Marwan yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Riau.
Marwan bertanya, apa yang salah?, malah, disebut potensi perikanan terbesar berada di Norwegia, dan sampai hari ini, mereka mampu mempertahankan itu, bahkan mempunyai teknologi perikanan yang begitu canggih.
“Nelayannya tidak lagi dirumah seperti itu, nelayannya tidak lagi mendayung, nelayannya tidak lagi melaut, justru dibelakang komputer. Mengapa kita tertinggal begitu jauh, inilah PR kita secara bersama, kita mampu, potensi-potensi yang ada disetiap wilayah kita ini, betul-betul berupaya mensejahterakan masyarakatnya,†motivasi Marwan.
Terkait pernyataan Asisten III Ali Aspar yang memaparkan potensi kerang yang dimiliki Rokan Hilir tak pernah habis, meski sudah dieksploitaisi sejak nenek moyang, lalu Marwan kembali bertanya, apa bedanya dengan orang.
“Tadi Pak Asisten menyatakan, kerang kita dieksploitasi sejak nenek moyang kita, sampai kita nikmati sampai hari ini, tak pernah habis. Apa bedanya kita dengan orang, yaitu pengelolaan dan pengembangan, apakah itu budidayanya, apakah itu cara tangkapnya, apakah itu cara kemasannya, atau mungkin cara pemasarannya,†kata Marwan.
Sementara itu, Asisten III Ali Aspar dihadapan Komisi B DPRD Riau memaparkan potensi perikanan yang dimiliki Rokan Hilir, termasuk kerang yang dari zaman nenek moyang hingga sekarang tak kunjung habis. (adv)