BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengakui bahwa bencana kabut asap yang melanda Provinsi Riau saat ini, sangat memberi hambatan dalam hal percepatan investasi di Provinsi Riau. Sebelumnya pemerintah pusat sudah menetapkan bahwa target investasi di Riau tahun ini sebesar Rp 18,5 triliun.
“Asap memperlambat kondisi investasi di riau. Investor berfikir lama untuk tanam modal. Bahkan menyentuh ke semua sektor,” katanya.
Sebelumnya, dia juga pernah berbicara masalah ini kepada wartawan peran hari perhubungan di Dinas Perhubungan Provinsi Riau. Strateginya, dalam situasi seperti ini harus ada timbal balik yang diberikan kepada para investor.
Timbal balik yang dimaksud Andi Rachman adalah memberikan pelayanan prima kepada sektor swasta yang tertarik menanamkan modalnya di Riau. “Pelayanannya harus kami tingkatkan,” katanya.
Dia menyadari dalam kondisi bencana asap seperti ini, ada banyak pertimbangan bagi sektor bisnis untuk melakukan investasi ke Riau. Sebab itu pula salah satu cara yang bisa dilakukan yakni dengan melakukan peningkatan pelayanan. “Kami berilah sesuatu yang lebih baik lagi kepada investor,” ujarnya.
Untuk sementara ini, kawasan strategis pusat industri di Riau masih menjadi primadona. Diantaranya kawasan industri Tanjung Buton, Pelabuhan Kuala Enak dan Pelabuhan Dumai. “Terutama Tanjung Buton dan Kuala enok. Kedua kawasan ini tetap menjadi incaran investor,” kata Andi Rachman. (Melba)