BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Merasa aksi demonstrasi tak digubris pemerintah, beberapa Mahasiswa melakukan aksi yang dinamakan Gerakan sejuta koin untuk Riau. Gerakan ini untuk menunjukkan jika pemerintah sudah tidak peduli, masyarakat akan menentukan nasibnya sendiri.
Seperti yang disampaikan Dwi Surya Pamungkas, seorang penggagas aksi. Dwi mengemukakan gerakan sejuta koin ini menjawab tantangan dari pemerintah yang dinilai tidak cekatan menyelesaikan persoalan kabut asap yang sudah terjadi tiap tahunnya. “Kita melihat dari aksi demonstrasi tidak digubris. Terus ada pernyataan pemerintah meminta mahasiswa turun aksi lakukan pemadaman lahan dan pemerintah bilang sedang kekurangan dana. Makanya kita lakukan gerakan sejuta koin ini, ingin menunjukkan mahasiswa tidak hanya pandai demo saja,” katanya, Kamis (01/10/2015).
Kata Dwi nantinya gerakan ini dilaksanakan serentak seluruh Riau pada Jumat (02/10/2015). “Jadi, kami berpikir berkumpul mahasiswa turun lapangan serentak dibantu LSM, dan organisasi lainnya. Jadi istilahnya semua relawan suka rela,” sebut Dwi.
Mengenai koin yang terkumpul nantinya, kata Dwi yang merupakan Mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR) mereka memiliki dua rencana. “Pertama kita akan belikan peralatan-peralatan untuk evakuasi seperti tenda dan lainnya atau kita akan serahkan koin yang terkumpul ke pemerintah daerah dan Provinsi Riau,” katanya.
Dwi merasa sudah cukup bersabar dua bulan ketika hanya menunggu pemerintah bergerak menyelesaikan ini semua. Sudah banyak anak-anak, Manula, serta ibu hamil yang tak kunjung di evakuasi Pemerintah.
Sehingga para relawan ini ingin menunjukkan bahwa Riau bukanlah daerah miskin. Riau mampu Berdiri diatas kaki sendiri (Berdikari).
Untuk itu Dwi mengajak semua rakyat untuk membuktikan Riau bukan daerah miskin. “Kami butuh bantuan dan dukungan teman-teman semua untuk bergabung menjadi Relawan ataupun menyumbangkan uang disetiap daerah. Kita akan salurkan bantuan kita untuk menyediakan Logistik, Obat-obatan, serta Selimut selama dipengungsian. Kita akan salurkan bantuan untuk membayar setiap masyarakat di daerah yang tertimpa kabut asap untuk berkerja membantu petugas,” ajaknya.
Target aksi ini satu kecamatan punya satu tenda pengungsian yang layak (Terdapat kontrol udara seperti AC), Dapur Umum, Tenaga Medis, yang operasionalnya dengan uang yang telah dikumpulkan. ” Perjuangan ini tidak akan berarti apa-apa jika hanya kami yang bergerak. Kami butuh bantuan rakyat Riau, untuk membuktikan bahwa Riau bukan daerah miskin,” katanya. (Riki)