BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Kabut asap di Kota Bertuah masih berlangsung hingga saat ini. Meskipun kabut asap mulai menipis pada Senin (21/9/2015), tetap saja masih dianggap mengganggu kesehatan bagi masyarakat Pekanbaru.
Dengan keadaan ketebalan kabut asap saat ini, diharapkan akan terus hilang untuk kedepannya. Demikian yang diharapkan Febri, warga Pekanbaru, Senin (21/9/2015).
“Sekarang kabutnya berangsur mulai tipis dibandingkan hari kemarin. tapi tetap saja mengganggu dalam aktivitas,” katanya.
Dirinya mengharapkan agar pemerintah bisa mengambil langkah tegas kepada pelaku pembakaran hutan dan lahan yang ada di Riau. Karena, dengana adanya kabut asap sangatlah mengganggu kesehatan masyarakat Riau.
“Tindaklah tegas para pembakar lahan itu, apakah pejabat kita ini tidak kasihan dengan adanya kabut asap ini. Tindak tegas lah mereka,” ujarnya lagi.
Sementara itu, berdasarkan data dari Badan Meteoroligi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mencatat di Sumatra terdapat 284 titik hotspot. Menurut Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekabaru Slamet Riyadi, untuk jarak pandang Kota Pekanbaru masih 1000 meter.
Sumbangan hotspot terbanyak terdapat di Kabupaten Pelalawan yakni 84 titik. Kampar dan Siak ada 10 titik, Kabupaten Bengkalis 14 titik, Inhu 11 titik. Sedangkan Kabupaten Meranti, Rohil dan Inhil masing-masing menyumbang hotspot di bawah angka 10 titik.
Selain Provinsi Riau, Wilayah Sumatra Selatan hari ini masih terpantau banyak titik hotspot yakni 92 titik. Jambi 19 titik, Lampung 18 titik Bangka Belitung 11 titik. Sementara Sumbar dan Sumut masing-masing terpantau 2 dan 3 titik hotspot.
Sebelumnya juga, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Andra Sjafril menjelaskan bahwa kondisi udara di Kota Pekanbaru seperti saat ini sangat rentan mendatangkan penyakit, terutama Infeksi Saluran Pernafasan Akut
Sjafril memberi gambaran secara umum tentang ciri-ciri yang dialami penderita ISPA diantaranya sakit kepala, pusing, sering mengantuk, tenggorokan gatal, batuk-batuk dan demam.
“Jika tanda-tandanya begitu, berarti terkena ISPA. Hal ini sering dialami tanpa sadar,” katanya, Jumat (18/09/2015) di Kantor Gubernur Riau.
Pantauan di Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di simpang empat SKA dan depan kantor wali kota pekanbaru sudah mengalami penurunan. Kini level ISPU berada di level tidak sehat dari sebelumnya mencapai level berbahaya. (iqbal)