BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU- Harga daging yang melonjak di Jawa juga terjadi di Pekanbaru. Dari sebelumnya Rp 100 ribu per kg, kini meningkat 20 persen menjadi Rp 120 ribu per kg.
Pedagang di pasar tradisional menjadi dilema, Pasalnya dengan harga tinggi penjual sulit menaikkan harga lebih tinggi akibat sepi pembeli.
Seperti yang dituturkan Rahmad, pedagang di Pasar Cik Puan kepada bertuahpos.com. “Kita emang benar sedang dilema, karena Pembeli sepi, modal yang dikeluarkan juga banyak.” katanya.
Beruntung Rahmad masih memiliki pelanggan yang membeli, Sehingga dirinya tetap berani berjualan. “Kalau yang di sana sama situ sudah tak jualan sejak daging mahal. Karena pembelinya sepi, takut rugi,” tuturnya.
Senada dengan itu, Adi juga memilih tetap berjualan walau sepi pembeli. Dalam sehari setidaknya Adi menyiapkan modal Rp 5 juta sampai Rp 10 juta, untuk membeli daging lalu dijual kembali di pasar.
Selain memiliki pelanggan, Adi mengurangi borongan daging untuk mengantisipasi kerugian. “Biasanya 150 kg sekarang kita sediakan Rp 60 kg, lebih dari separuh. Itu pun kalau tidak ada pelanggan susah habisnya,” sebut Adi.
Menurutnya kenaikan harga daging disebabkan faktor dampak berkurang pasokan daging impor. Sehingga pasca lebaran stok yang ada sulit memenuhi kebutuhan pasar. “Tapi kita di sini masih dibantu dari penjualan daging sapi-sapi lokal. Makanya kenaikan harga tidak seperti di Jawa,” sebutnya. (Riki)