BERTUAHPOS.COM (BPC), TEMBILAHAN – Ketua lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Perjuangan Anak Negeri (Peran), Firmansyah Saini, merasa kecewa atas kinerja para abdi negara yang dinilai masih jauh dari harapan masyarakat selama ini.
Â
Kekecewaan yang disampaikannya ini terkait dengan lemahnya pengawasan akan pembangunan infrastruktur jalan dibeberapa titik jalan Kota Tembilahan yang digesa pembangunannya untuk pelaksanaan MTQ beberapa waktu yang lalu dan saat ini telah banyak mengalami kerusakan.
Â
“Pembangunan infrastruktur jalan sangat dibutuhkan dan diidam-idamkan oleh masyarakat. Jadi perlu menjadi perhatian serius seluruh pihak,”sebutnya. Rabu (5/8/2015).
Â
Ia meminta kepada pemerintah daerah khususnya intansi terkait untuk lebih memperketat pengawasan di lapangan. Ini dilakukan agar persepsi masyarakat tidak lagi negatif kepada pemerintah maupun Dewan.
Â
Dalam hal ini, Dinas Bina Marga dan Dinas Perhubungan dan Komunikasi Informatika Kabupaten Indragiri Hilir sangat berperan penting baik dalam kualitas pengerjaan dilapangan maupun pengamanan terhadap masuknya kendaraan-kendaraan yang bermuatan melebihi dari kapasitasnya.
Â
Saat ini hampir semua jalan yang disemenisasi beberapa waktu yang lalu kondisinya sudah mulai mengalami keretakan dan berlubang, dimana kerusakan paling parah terlihat jelas terjadi seperti di Batangan Tuaka, Jalan Abdul Manaf dan Jalan Garam. Kondisi jalan tersebut tidak menujukkan bahwa jalan itu baru saja dilakukan perbaikan atau pembangunan karena kerusakannya.
Â
Kondisi seperti itu tentunya dapat menggangu kenyamanan dan keselamatan masyarakat atau para pengguna jalan.
Â
Parahnya lagi, dari pantauan di lokasi simpang empat lampu merah menuju Jalan Batang Tuaka hingga ke Jalan Abdul Manaf, dengan leluasa mobil bermuatan besar melintasi jalan tersebut tanpa pengawasan dari pihak terkait seperti Dishub Kominfo maupun dari kesatuan polisi lalu lintas dari Mapolres Inhil.
Â
Menurut penuturan salah seorang warga Kota Sembilanan, jalan tersebut sudah dilakukan perbaikan ulang beberapa waktu lalu, “Karena mobil besar sering lewat, makanya jalan ini kembali rusak,”sebutnya.
Â
Selain itu, ia beranggapan kerusakan jalan tersebut bisa juga diakibatkan karena pengerjaan yang tidak sesuai dan terkesan asal-asalan. “Bisa saja karena mengejar target, kualitas hasil tak lagi menjadi diperhatikan,”ujarnya.(ezy)