BERTUAHPOS.COM – Selain nasi tidak sedikit dari kita yang memilih mi sebagai makanan pokok sehari-hari. “Iyah sekarang banyak yang ingin instan dan mereka memilih mi. Apalagi kalau anak kosan, tidak jauh ya makannya mi selain murah bisa kenyang,” kata juara Masterchef Indonesia 2012, Chef Lucky Andreono saat diwawancarai Liputan6.com, Rabu (15/1/2014) di Kembang Goela, Sudirman, Jakarta.
Tak heran bila penjualan mi meningkat. Menurut General Manager Marketing Noodles Division ICBP, Julia Atman, saat ini penjualan mi sudah sampai 16 juta pak. Ini bukti bahwa banyak sekali masyarakat yang mengonsumsi mi.
“Produk kami yang paling banyak pemintaannya itu mi goreng. Untuk itu kami terus berupaya mengeksplorasi dan menghadirkan inovasi seperti yang diinginkan konsumen, salah satunya yang baru ini yaitu mi goreng rasa iga penyet,” kata Julia.
Namun menurut Lucky, yang lahir di Malang, 16 April 1980, mi bukanlah makanan pokok yang harus dikonsumsi setiap hari.
“Mi itu memang karbohidrat tetapi bukan berarti dijadikan makanan pokok. Hanya sebagai pengganti saja. Untuk konsumsinya ya perlu adanya moderasi seperti food combining gitu. Bila makan mi jangan campur nasi,” kata Lucky saat ditemui dalam acara peluncuran Indomie Goreng Rasa Iga Penyet.
Menurut Julia, mi merupakan pilihan untuk pengganti nasi, “Indomie goreng terbuat dari mi yang berkualitas tingi dan bumbu mi goreng rasa iga penyet ini terbuat dari rempah-rempah seperti bawang merah, cabai, lada serta tambahan daging nabati yang terbuat dari protein kedelai. Mengonsumsi mi itu pilihan sebagai pengganti nasi. Makannya pun disesuaikan dengan porsinya. Semua yang berlebihan itu kan juga tidak baik,” kata Julia.
Julia menyarankan agar mereka yang ingin mengonsumsi mi namun memiliki masalah di lambung atau maag, sebaiknya konsultasi dengan dokter.
“Kalau mi ini memang ada campuran lada sama cabainya. Kalau ingin mengonsumsinya coba konsultasi dengan dokter dulu. Tapi indomie goreng rasa iga penyet ini dipilih dari sumber-sumber terbaik dan telah melewati proses produksi sesuai dengan standar mutu dan keamanan pangan yang berlaku di Indonesia,” kata Julia. (liputan6.com)