BERTUAHPOS.COM (BPC) PEKANBARU – Pemerintah Provinsi Riau tetap bersikukuh belum menutup Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Riau Airlines. Meski kalangan DPRD Riau sudah merekomendasi supaya BUMD tersebut ditutup.
Menurut Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Riau, Masperi, pertimbangan lainnya untuk mengeksekusi adalah masih mempertimbangkan pihak ketiga untuk menanggung pembayaran hutang-piutang. “Tentu kami kaji untung ruginya,” katanya, Jumat (12/06/2015).
Saat ingin menuju ke ruangannya, dia menegaska bahwa rekomendasi dari dewan untuk menutup PT Riau Airlines tetap akan menjadi pembahasan intens dalam rapat evaluasi. Pertimbangan lain, keputusan ini diambil atas dasar pertimbangan aset-aset. Setidaknya upaya untuk melunasi hutang tersebut bisa dilakukan jika asetnya mencukupi.
Masperi mengatakan, jika dalam evaluasi itu tidak ada harapan untuk disehatkan, maka PT Riau Airlines harus di akusisi, pailit atau tidak. “Tapi pasti pailitlah,” sambungnya.
Kebijakan yang akan diambil Pemprov harus melewati kajian-kajian komprehensif. Namun sayangnya, hingga saat ini belum ada tindak lanjutnya. Sebab kalau masuk dalam kajian harus dibentuk tim dan mengeluarkan anggaran lagi.
“Kalau Plt Gubri tanggapannya masih normatif. Akuisisi saja. Cuma persoalannya pada saat mengeksekusi,” kata Masperi.
Di perusahaan palat merah yang bergerak disektor penerbangan ini, ada beberapa daerah yang menjadi pemegang saham. Diantaranya, Lampung, Sumut, Sumsel, Batam, Natuna dan beberapa daerah yang menjadi tujuan penerbangan perusahaan itu.
Dalam pembahasan sebelumnya, PT Riau Invesment Coorporate (RIC) disebut-sebut akan memberikan jaminan keberlangsungan Riau Airlines. “Sekarang tentu bola itu ada di sana,” tambah Masperi. (melba)