BERTUAHPOS.COM, WASHINGTON – Untuk pertama kalinya dalam sejarah, jumlah utang pemerintah AS ke pihak China menembus US$ 1,3 triliun atau Rp 13.000 triliun pada Oktober 2013 lalu. Itu berarti tiap warga China memegang utang AS sekitar US$ 1.000 atau Rp 10 juta.
Menurut data Kementerian Keuangan AS yang dilansir dari AFP, Selasa (17/12/2013), saat ini jumlah surat utang (obligasi) pemerintah AS yang dipegang oleh China, baik pemerintah, perusahaan, atau individu, nilainya mencapai US$ 1,44 triliun atau Rp 14.400 triliun, naik dari US$ 1,31 triliun tahun lalu.
Hubungan utang antara dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia, yaitu China dan AS, terus menguat. China sempat menegur AS soal debat antara pemerintah dengan Kongres tentang persetujuan anggaran yang tak kunjung disepakati pada Oktober lalu. China khawatir utang-utangnya tidak dibayar AS, dan bahkan sempat mengancam akan berhenti membeli surat utang pemerintah AS.
Pemerintah China juga pernah mengingatkan AS soal tingginya tingkat utangnya, dan ini sangat berisiko.
Meski begitu, hubungan perdagangan AS dengan China sangat besar. China menikmati surplus perdagangan yang besar dengan AS, dan terus menambah jumlah pembelian surat utang pemerintah AS guna menahan kenaikan mata uang yuan.
Saat ini, sebanyak 40% dari cadangan devisa China yang jumlahnya US$ 3,66 triliun adalah dalam bentuk mata uang dolar AS.
Selain China, pemegang utang terbesar kedua pemerintah AS adalah Jepang yang jumlahnya US$ 1,17 triliun atau Rp 11.700 triliun hingga Oktober 2013, naik dari tahun lalu US$ 1,13 triliun atau sekitar Rp 11.300 triliun.(detik.com)