BERTUAHPOS.COM (BPC) – Mary Jane yang merupakan salah satu dari sembilan terpidana mati ternyata lolos dari pengeksekusian pada menit-menit terakhir.Â
Â
Seperti yang dilansir oleh CNN Indonesia, Mary dikirimkan kembali ke Lembaga Pemasyarakatan (LP) Wirogunan, Yogyakarta. Ia sudah meninggalkan Nusakambangan Rabu dini hari tadi.
Â
Di LP Wirogunan, Mary menghabiskan waktu bertahun-tahun dengan terpidana lainna sebelum diisolasi di LP Besi Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Di Wirogunan, Mary yang sebelumnya tak bisa berbahasa Indonesia kini menjadi fasih bercakap dalam bahasa Indonesia.
Â
Mary Jane berada di Kebumen sekitar pukul 06.30 WIB. Dia bakal menempuh waktu sekitar dua jam lagi untuk mencapai Yogyakarta.
Â
Kendati demikian, Zaenal belum menerima informasi resmi dari pihak Kejaksaan soal kembalinya Mary Jane. Ia pun tak tahu-menahu soal penundaan eksekusi Mary hingga pukul 03.00 WIB tadi. Zaenal mengaku dihubungi oleh seseorang melalui telepon sebelum akhirnya menyalakan televisi untuk memcari tahu kebenarannya.
Â
Sebelumnya, Jaksa Agung Prasetyo melalui pesan singkat kepada CNN Indonesia memastikan penundaan hukuman mati kepada Mary Jane. Penundaan diputuskan di saat-saat terakhir setelah wanita yang diduga memperalat Mary Jane untuk membawa heroin telah menyerahkan diri ke Kepolisian Filipina. Perempuan tersebut yakni Maria Kristina.Â
Â
Maria Kristina merupakan teman mantan suami Mary Jane yang meminta Mary bekerja ke Malaysia sebagai pekerja rumah tangga. Menurut keterangan Komnas Perempuan, Mary Jane menyerahkan motor dan telepon genggam kepada Kristina sebagai biaya keberangkatan ke Malaysia.
Â
Namun biaya tersebut belum cukup untuk membeli tiket pesawat. Kristina dan Mary lantas membuat kesepakatan bahwa kekurangan biaya keberangkatan akan dibayar dengan memotong tiga bulan gaji Mary.
Â
Namun setibanya di Kuala Lumpur, pekerjaan yang dijanjikan ternyata sudah tak lagi tersedia. Mary lalu diminta Kristina untuk ke Indonesia. Ia dijanjikan bakal segera dipekerjakan sekembalinya dari Indonesia
Â
Mary Jane tertangkap di Bandara Internasional Adi Sucipto Yogyakarta pada 25 April 2010 akibat kedapatan membawa heroin 2,6 kilogram di dalam tasnya tanpa sepengetahuan dirinya. Otak penyelundupan tersebut diduga Maria Kristina.
Â
Sebagaimana diketahui, delapan terpidana mati telah dieksekusi mati secara serentak di Nusakambangan, Jawa Tengah, Rabu (29/4/2015) pukul 00.25 WIB. Mereka adalah Myuran Sukumaran dan Andrew Chan (Australia), Martin Anderson (Ghana), Raheem A Salami, Sylvester Obiekwe, dan Okwudili Oyatanze (Nigeria), Rodrigo Gularte (Brasil), serta Zainal Abidin (Indonesia). Sementara, eksekusi satu terpidana mati asal Filipina Mary Jane ditunda.