BERTUAHPOS.COM, PEKANBARUÂ – Piutang Raskin Riau dan Kepulauan Riau (Kepri) yang disalurkan Badan Usaha Logistik Divisi Regional (Bulog Divre) mencapai Rp 10 milyar. Tingginya angka tunggakan ini, disebabkan penyaluran raskin tidak memakai sistem cash and carry.
Â
Hal itu disampaikan Kepala Bulog Divre Riau Kepri, Faruq Octobri Qomary kepada bertuahpos.com. Seharusnya pembayaran raskin cash and carry. Namun, mengingat warga yang mengonsumsi raskin adalah warga miskin pihaknya mendistribusikan dahulu, dan pelunasannya kemudian.
Â
“Kita berikan dan salurkan ke masyarakay. Namun tunggakan penyaluran harus lunas dulu, baru kita akan salurkan untuk bulan berikutnya,” kata Faruq, Rabu (23/04/2015).
Â
Pihaknya sudah berupaya komunikasikan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) supaya penerapan sistem cash and carry memungkinkan. “Saya sudah sampaikan, seperti dengan Sekda (Sekretaris Daerah) Pekanbaru menyampaikan hal ini. Dan mereka akan mengusahakan,” sebutnya.
Â
Hal itu, kata dia, untuk memutus tunggakan seperti tahun-tahun sebelumnya. Dengan pembayaran yang tepat waktu, kata dia, Bulog akan menyalurkannya dengan tepat waktu
pula. “Sehingga warga miskin tidak perlu membeli beras di pasar dengan harga mahal, karena itu bisa menyebabkan suplai beras yang ada menjadi berkurang, akibatnya terjadi kenaikan harga,” jelas Faruq.
Â
Selain itu, Bulog juga akan berupaya menyalurkan beras dengan kualitas yang baik. “Kalau ada beras yang rusak, silakan laporkan
kepada kami langsung, supaya kami datang ke lokasi tersebut dan memberikan gantinya dengan beras yang lain,” jelasnya
Â
Untuk realisasi penyaluran beras miskin (raskin) Bulog ke Riau Kepulauan Riau untuk Januari sampai April 2015, mencapai 16,464 ton atau 93 persen dari pagu berjalan. Pencapaian ini membuat posisi Bulog Riau Kepri sementara ini berada di peringkat empat se Indonesia untuk penyaluran raskin 2015. (riki)