BERTUAHPOS.COM, TEMBILAHAN – Komoditas kelapa sejatinya sudah menjadi identitas bagi Kabupaten Inhil. Karena komoditas ini menjadi tumpuan penghidupan masyarakat, mulai dari penjualan buah hingga bisnis lainnya seperti bahan baku mobeler dan pembuatan rumah.Â
Â
Bahkan kelapa juga menjadi penghias serta menutupi lobang-lobang yang menyebar di berbagai ruas jalan di sini. Sayangnya, kondisi perkebunan kelapa Inhil semakin lama semakin memprihatinkan, bahkan boleh dikatakan hampir mencapai titik nadir.
Â
Diantaranya disebabkan kerusakan kebun akibat intrusi air laut atau masuknya air ke darat, banyaknya pohon kelapa yang sudah berumur tua, parit yang tersumbat serta harga kelapa yang kurang berpihak kepada petani.
Â
Menurut data yang diperoleh dari Komisi II DPRD Inhil dari hasil kunjungan ke berbagai wilayah sentral produksi Kelapa Inhil. Setiap tahun, produktivitas kelapa terus menurun. Sebelum intrusi air laut, tanaman kelapa mampu berproduksi 1000-1100 butir perbaris atau 2 ton kopra/ha.
Â
“Namun kini, petani hanya menghasilkan kelapa 3-5 butir per tandan atau hanya 500 butir perbaris. Ini mengidentifikasikan adanya penurunan produktifitas kelapa hingga mencapai 50 persen,†sebut Junaidi, Ketua Komisi II DPRD Inhil beberapa waktu lalu.
Â
Dijelaskannya, untuk menyelamatkan Tanaman Tua Mati/Tanaman rusak (TTM/TR) yang luasnya mencapai 94.424 Ha, diperlukan pembangunan tanggul sepanjang 3.777 KM.
Â
“Sedangkan untuk menyelamatkan tanaman menghasilkan yang muncung dan terancam mati di Inhil saat ini seluas 143.514 Ha membutuhkan pembangunan tanggul sepanjang 5.740 KM. Jadi total Inhil membutuhkan 9.517 KM tanggul yang dibangun untuk menyelamatkan perkebunan kelapa masyarakat,†jelas Junaidi.
Â
Sayangnya, pembangunan tanggul dengan sistem swakelola yang ditawarkan Komisi II kepada pihak Pemkab Inhil oleh disbun tidak bisa dilaksanakan dengan alasan masih ada beberapa pertimbangan dari Inspektorat dan BPKP agar tidak terjadi pelanggaran peraturan.
Â
“Padahal sistem swakelola mampu menghemat dana hingga 50 persen untuk membangun tanggul. Kini kami berharap Pemkab inhil bisa mencari terobosan baru agar dengan anggaran APBD Inhil yang minim mampu membangunkan tanggul untuk petani kelapa,†imbuhnya. (ezy)
Â