BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau berharap besar Crude Palm Oil (CPO) bisa menjadi penopang tambahan untuk menutupi kekurangan jatah Dana Bagi Hasil (DBH) yang sedikit.
Plt Gubri Arsyadjuliandi Rachman mengatakan, hitung-hitungannya memang ada gambaran pendapatan dari CPO Riau bisa menopang rendahnya dana bagi hasil untuk Riau tahun ini.
“Hitung-hitungannya memang ada gambaran. Kalau CPOnya hingga akhir tahun seperti ini, tentu posisi mungkin bisa Rp 1,5 triliun lebih lah,” ujarnya, Senin (13/4/2015)
Namun Andi yakin, kalau kondisi harga CPO ada koreksi ke arah perbaikan, kemungkinan besar angkat yang didapat akan lebih tinggi.
Menurut Andi, yang terpenting bagaimana dalam pembenahan anggaran tersebut betul-betul tepat sasaran.
“Makanya dalam merencanakan dan melaksanakan itu, harus betul-betul tepat sasaran. Bersinergi satu sama lain dan yang terpenting adalah koordinasi antar SKPD,” ujarnya.
salah satu upaya yang bisa dilakukan, yakni dengan menghimpun sejumlah SKPD dalam menjalankan program dimasing-masing SKPD tersebut. Diataranya bisa dilakukan dengan cara menjalin kerja sama pertanian dan kehutanan.
“Bisa saja tumpang tindih itu dilaksanakan. Atau bisa juga contohnya pariwisata dengan penanaman modal, dan pariwisata dengan bina marga,” tamba Andi.
Pemprov Riau kemungkinan besar akan melakukan kajian lebih lanjut terkait pengurangan DBH yang dikurangi. “Untuk potensi yang sudah ada akan digali lebih dalam,” katanya.
DBH Minyak dan Gas (Migas) untuk Riau tidak tanggung-tanggung, yakni mencapai angka Rp 1,7 triliun.
Pemprov Riau kewalahan untuk menutupi ini. Sebab menurut Andi, selama ini pendapatan Riau cukup banyak mengandalkan dana DBH tersebut.
“Jumlahnya besar, mau ganti dari mana,” ujarnya.Andi hanya bisa berharap agar beberapa bulan kedepan harga minyak dunia kembali membaik. Dengan demikian bisa saja DBH Migas untuk Riau kembali meningkat,” tambahnya. (melba)