BERTUAHPOS.COM, TEMBILAHAN – Indragiri Hilir (Inhil) memiliki sejarah yang kuat dengan kelapa dan parit. Di hadapan anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Riau yang hadir untuk memperingati Hari Pers Nasional (HPN) di Tembilahan, Bupati HM Wardan membagikan kisah kelapa di Inhil dan sejarah seribu parit.
“Melalui kesempatan ini, saya ingin menggambarkan sekilas tentang perkelapaan di Inhil ini. Sejak dulu kalanya, entah kapan, tapi masyarakat Inhil memang sudah dekat dengan kelapa,” ungkapnya akhr pekan lalu.
Pada mulanya, kelapa di Inhil ini mulai diprakasai oleh tuan guru Syech Abduraahman Siddiq. Ia yang pertama kali membuka kebun kelapa, termasuk memprakarsai pembangunan parit dan kanal air sebagai transportasi membawa kelapa.
“Beliau juga yang menjadi pelopor pembuatan parit dan kanal air yang terkenal dengan nama Parit Hidayat. Mulai dari parit ini dan seterusnya, sampai sekarang masyarakat masih menggunakan parit sebagai transportasi untuk membawa buah kelapa,” imbuhnya.
Jadi kelapa-kelapa yang sudah dipanen, dijatuhkan ke parit. Selanjutnya kelapa akan mengikuti arus air, dimana pada muara parit itu dibangun pintu klep. “Jadi petani tidak perlu lagi repot-repot mengangkut kelapa, hanya menunggu di muara parit saja. Hal inilah yang membuat Inhil memiliki ribuan parit,” tukasnya.
Hingga saat ini, luas perkebunan di Inhil yang mencapai empat ribu hektar.
“Dari 342 ribu luas perkebunan kelapa di Indonesia, 11,6 persen ada di Inhil. Namun sayangnya selama ini tidak terekspos, saya berharap dengan kunjungan PWI ke Inhil dapat mempublikasikan bahwa Inhil adalah pemilik perkebunan kelapa terluas di Indonesia,” jelasnya.(ezy)
Â