BERTUAHPOS.COM, TEMBILAHAN – Staf Ahli Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) bidang lingkungan, Ir Mukti, mengunjungi lokasi pertanian di Tempuling, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Riau, pada hari ini, Kamis (19/3/2015).
Â
“Ini merupakan kunjungan pertama saya ke Kabupaten Indragiri Hilir. Saya tertarik meninjau langsung ke lokasi karena Indragiri Hilir merupakan salah satu daerah penyumbang padi terbesar di Riau,” kata Ir Mukti kepada bertuahpos.com.
Â
Ia juga mengungkapkan bahwa Kabupaten Indragiri Hilir memiliki potensi menjadi lumbung padi untuk Riau, karena lebih dari 25 persen areal persawahan dan produksi padi berada dan berasal dari Indragiri Hilir.
Â
“Semoga produksi padi di Indragiri Hilir dapat lebih meningkat dari yang sebelumnya,” ujarnya.
Â
Sementara itu Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau, Prof Ir Masganti menyampaikan bahwa secara keseluruhan tanaman padi di Inhil memerlukan varietas benih yang bagus.
Â
“Benih yang ditanam di sini itu sudah berpuluh-puluh tahun dan hal tersebut perlu dilakukan pemurnian bibit,”jelasnya.
Â
Sebelumnya di daerah Kabupaten Pelalawan juga menggunakan bibit yang hampir sama dan setelah dilakukan pemurnian perhektarenya dapat menghasilkan 8 ton padi. Sementara itu di Inhil, tidak mencapai 4 ton per hektare.
Â
“Selain itu, untuk meningkatkan hasil produksi, perlu juga dilakukan pemupukan secara berkelanjutan. Karena rentang waktu tanam yang panjang dan hal tersebut menyebabkan tanaman padi memerlukan unsur hara yang lebih banyak,” paparnya.
Â
Dan terakhir, faktor penting yang harus diperhatikan adalah tata kelola air. “Tanaman padi memang bukan tanaman air, tetapi tetap saja, tanaman padi memerlukan air yang cukup. Oleh karena itu tata kelola air juga harus diperhatikan,” tutupnya. (ezy)