BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Bank Indonesia lakukan nota Memorandum of Understanding (MoU) dengan tiga pihak sekaligus. Yaitu dengan Kabupaten Kepulauan Meranti, Kota Pekanbaru dan UIR dalam mengembangkan budidaya cabai dan tanaman sagu.
Â
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Riau Mahdi Muhammad mengatakan pihaknya sengaja mengandeng pemerintah daerah untuk mengembangkan kluster komoditas pangan.
Â
“Pengembangan komoditas pangan mulai dari produksi distribusi hingga konsumsi kerap menjadi masalah, dan bank sentral ingin mengambil peran untuk selesaikan masalah tersebut,” ujarnya saat Seminar Nasional Ekonomi Syariah kepada bertuahpos.com, Jumat (20/03/2015).
Â
Menurut Mahdi, Indoesia masih bergantung pada komoditas pangan padi atau beras, padahal produksinya bergantung musim tertentu. Padahal Riau menyimpan potensi komoditas pangan pengganti beras. Yaitu sagu yang telah lama dikembangkan di Pulau Meranti.
Â
Selain itu, cabai merah juga menjadi komoditas penting yang memberi dampak besar terhadap inflasi, karena menjadi kebutuhan pokok rumah tangga.
Â
“Untuk memaksimalkan produksi dan distribusi dua komoditas ini, kami ingin membantu dalam bentuk pengembangan kluster,” sebutnya.
Â
Sementara itu Bupati Kepualuan Meranti, Irwan Nasir mengatakan, kerjasama dengan Bank Indonesia ini diharapkan bisa mengembangkan tanaman sagu dan hasil olahannya.
Â
“Saat ini sagu di Meranti dapat menghasilkan kira-kira 250.000 ton per tahun, dan dengan kerjasama ini akan ditingkatkan lagi,” sebutnya.
Â
Lebih lanjut ia menuturkan, kerjasama tersebut juga bertujuan untuk mengkaji supaya umur panen sagu lebih pendek menjadi 7- 6 tahun, dimana sebelumnya masa panen sagu 10 – 12 tahun.
Â
“Kerjasama ini dalam mengambangkan sistem tanam cabai menggunakan fertigasi yaitu menanam cabai dengan polybag untuk memaksimalkan lahan terbatas yang saat sudah dilaksanakan di UIR,” ujar Rektor UIR Detri Karya. (yogi)