BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Para pedagang di Pasar AKAP menolak direlokasi ke Pasar Induk Pekanbaru dengan alasan harga sewa kios yang terlampau tinggi, mencapai Rp 400 juta untuk 20 tahun.
Harga ini dianggap tidak sepadan dengan ukuran kios yang kurang memadai untuk kegiatan bongkar muat, terutama bagi pedagang sayuran.
Ridho, seorang pedagang di Pasar AKAP, mengungkapkan bahwa ukuran kios di Pasar Induk tidak cukup besar untuk aktivitas mereka.
“Ukuran kios cuma 4 kali 3 meter, sementara pedagang di sini hampir sebagian besar menjual sayuran. Contoh lah seperti pedagang kentang, kalau mereka bongkar muat barang dengan ukuran kios segitu ya tidak akan cukup,” keluh Ridho, Selasa 2 Juli 2024.
Selain ukuran, Ridho juga menyoroti harga sewa yang tinggi dan akses transportasi yang tidak memadai di Pasar Induk Pekanbaru.
“Harga sewanya Rp400 juta itu juga cuma hak pakai selama 20 tahun, bukan hak milik. Jatuhnya kami ngontrak selama 20 tahun. Yang kedua, parkirannya juga tidak cocok, tidak muat untuk parkir. Pedagang semua punya mobil, belum lagi konsumen, lain lagi truk. Di sini tiap hari 30 truk bongkar muat. Kalau truk ini mana mau disuruh ngantre,” jelasnya.
Sembari menunggu pelanggan, Ridho menyampaikan keluh kesahnya terkait kebijakan pemerintah yang dinilai tidak menguntungkan pedagang.
“Sudahlah mahal, tidak bisa dimiliki permanen pula. Mending kami para pedagang ini patungan sama-sama, beli tanah di tempat yang kami mau. Jelas pula itu bisa kami tempati selamanya,” tambahnya.
Menurut Ridho, tidak ada satu pun pedagang yang setuju dengan relokasi tersebut.
“Iya, harusnya Mei kemarin pindah, tapi tak ada yang mau. Setelah itu juga tidak dihubungi lagi kelanjutannya bagaimana. Toh kami juga sudah nyaman di sini, paling cuma bayar Rp 15 ribu per hari untuk uang kebersihan dan listrik,” terangnya.